RSS

Minggu, 19 Mei 2013

Teori Kepribadian Menurut Sigmund Frued



A.   BIOGRAFI SIGMUND FREUD

Ø  Bioata Sigmund Freud
      Lahir : Freiberg, Moravia, Austria hungary, Czech Republik 6 Mei 1856
      Meninggal : London, England, U.K, 23 September 1939 pada umur 83 tahun
      Tempat tinggal : Austria, U.K.
      Warga negara : Austrian,
      Bidang : neurologi, filosofi, psikiatri, psikologi, psikoterapi, psikoanalisis, literatur.
      Institusi : University of Vienna
      Dikenal atas : Psikoanalisis.
      Penghargaan : Goethe Prize
      Agama : Atheis
Freud, lahir di kota kecil Freiberg, Moravia pada tanggal 6 Mei 1856. Freud adalah anak sulung dari Jacob dan Amalie.Pada saat ia berusia 4 atau 5 tahun, keluarganya pindah ke Wina, dimana dia menghabiskan sebagian besar hidupnya.Di wina dia melanjutkan pendidikan ke sekolah kedokteran yang bernama Universitas Wina.
Semasa kuliah, dia terlibat dalam berbagai penelitian di bawah arahan profesor fisiologis bernama Brucke. Brucke meyakini sebuah konsep yang kemudian sangat populer, mungkin juga radikal, sebuah konsep yang disebut reduksionisme, “Tidak ada kekuatan lain yang aktif di dalam organisme yang hidup selain kekuatan fisika-kimia”. Selama bertahun-tahun, Freud juga berusaha mereduksi kepribadiannya, walaupun akhirnya menyerah.
Fokus utama Freud adalah, dia pernah mencoba menciptkan teknik khusus untuk merangsang sel otak. Brucke juga membantunya mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikannya. Pertama, dengan psikiatris terkenal Chacot di Paris, kemudian dengan lawan Brucke, Bernheim di Nancy. Kedua ahli ini sedang mendalami metode hipnotis untuk pengidap histeria.
B.KEPRIBADIAN DALAM TEORI PSIKOANALISA
1.      Tingkatan Kehidupan Mental
Menurut Sigund Freud,kehidupaan mental manusia terbagi menjadi tiga macam yakni:
a.       Alam Tidak Sadar(unconscious)
Menjadi tempat bagi segala dorongan,desakan,maupun insting yang tak kita sadari tetapi ternyata mendorong perkataan,perasaan dan tindakan kita.
b.      Alam Bawah Sadar(preconcious)
Memuat semua elemen yang tak di sadari,tetapi bisa muncul dalam kesadaran dengan cepat atau agak sukar.
c.       Alam Sadar (conscious)
Didefisinisikan sebagai elemen-elemen mental yang setiap saat berada dalam kesadaran, hal-hal yang kita rasakan melalui indera dan tidak dianggap mengancam, masuk ke dalam alam sadar.
2.      Kepribadian Dalam Teori Psikoanalisa
Dalam teori ini kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur atau system yang terdiri dari id, ego dan super ego dimana ketiga system tersebut memiliki fungsi, kelengkapan, prinsip-prinsip operasi, dan dinamisme berbeda, namun ketiga system ini berkaitan satu sama lain.Berikut ini merupakan uraian dari ketiga system tersebut:

a.      Id
Id yang biasa juga disebut das es adalah sistem kepribadian yang paling dasar, sistem yang di dalamnya terdapat naluri-naluri bawaan.Id mempunyai kelengkapan berupa dua macam proses,  yang pertama adalah tindakan-tindakan reflex yakni suatu bentuk tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera, serta adanya pada individu merupakan bawaan.Contohnya adalah reflex menghisap,batuk,mengedipkan mata,dan bersin dll.Yang kedua adalah proses primer yakni suatu proses yang melibatkan sejumlah reaksi psikologis yang rumit.Dengan proses primer ini di maksudkan  bahwa id berusaha mengurangi tegangan dengan cara membentuk bayangan dari objek yang bisa mengurangi tegangan.Contohnya bagi orang yang lapar akan membayangkan makanan.Id mempunyai tiga macam sifat yakni:
·         Impulsif           :  Semua dilakukan berdasarkan dorongan.
·         Irasional          : Tidak dilakukan secara logis.
·         Narsistik          : Cinta diri secara berlebihan.

b.         Ego
Merupakan sistem kepribadian yang berfungsi sebagai pengarah individu kepada dunia objek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan.Contohnya adalah apabila dikaitkan dengan contoh orang yang sedang lapar maka bisa di terapkan bahwa ego bertindak sebagai penujuk  pada orang ini kepada makanan.
Ego terbentuk pada struktur kepribadian individu sebagai hasil kontak dengan dunia luar.Proses yang di miliki dan di jalankan oleh ego sehubungan dengan upaya memuaskan kebutuhan atau mengurangi tegangan oleh individu adalah proses sekunder.Melalui proses sekunder egonya individu akan berfikir makanan apa yang dia butuhkan, dimana, dan bagaimana makanan itu bisa di peroleh.Ego bagi individu tidak hanya bertindak sebagai penunjuk pada kenyataan tapi juga berperan sebasgai penguji kenyataan.
c  Super ego                                 
Super ego atau Das Uber Ich adalah aspek sosiologis dalam kepribadian, yang merupakan  wakil dar nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan oleh orang tua kepada anak-anaknya yang diajarkan dengan perintah dan larangan.Super ego lebih merupakan kesempurnaan dari aspek kesenangan karena itu super ego dapat pula dianggap sebagai aspek moral kepribadian.
Seper ego adalah sistim kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan aturan yang sifatnya evaluative.Superego terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai oleh individu dari sejumlah figure yang berperan,berpengaruh atau berarti bagi individu tersebut.
Fungsi superego:
·         Sebagai pengrndali dorongan naluri id agar dorongan tersebut di salurkan dalam cara atau bentukyang dapat di terima oleh masyarakat.
·         Mengarahkan ego pada tujuan yang sesuai moral dengan kenyataan.
·         Mendorong individu kepada kesempurnaan.

3.      Dinamika Kepribadian
Sigmund Freud sangat dipengaruhi Filsafat Determinisme dan Positivisme abad XIX dan menganggap organisme manusia sebagai suatu kompleks sistem energi, yang memperoleh energinya dari makanan serta mempergunakannya untuk bermacam – macam hal : sirkulasi, pernafasan, gerakan otot – otot, mengamati, mengingat, berpikir dan sebagainya. Sebagaimana ahli – ahli ilmu abad XIX yang menamakan energi dalam bidang psike ini energi psikis (Psychic energy). Menurut hukum penyimpangan tenaga (conservation of energy) maka energi dapat berpindah dari suat tempat ke lain tempat, tetapi tak dapat hilang. Berdasar pada pemikiran itu Freud berpendapat, bahwa energi psikis dapat dipindah ke energi fisiologis dan sebaliknya. Jembatan antara energi tubuh dengan kepribadian ialah das id dengan instink – instinknya.Energi yang terdapat pada manusia berasal yang di dari makanan yang dikonsumsi individu.
a.      Naluri atau Dorongan-dorongan
Naluri adalah representasi psikologis bawaan dari keadaan tegang dan terangsang yang di akibatkan oleh munculnya suatu kebutuhan tubuh.Menurut Frued naluri akan menghimpun sejumlah energi psikis, apabila suatu kebutuhan muncul, dan dengan giliran naluri ini akan menekan atau mendorong individu untuk bertindak ke arah pemuas kebutuhan.Dalam naluri terdapat empat macam sifat yaitu:
·         Sumber Instink
Adalah segalla sesuatu yang menjadi  sumber instink yaitu kondisi jasmaniah; jadi kebutuhan.
·         Tujuan Instink
Adapun tujuan instink adalah menghilngkan rangsangan kejasmanian, sehingga ketidakkenaan yang timbul akibat tegangan yang disebabkan oleh meningkatnya energy dapat ditiadakan.



·         Objek Instink
Ialah segala aktifitas  yang mengantarai keinginan dan terpenuhinya keinginan itu.Jadi tidak hanya terbatas pada benda saja tetapi juga  cara-cara pemenuhan kebutuhan yang muncul karena instink itu.
·         Pendorong atau Penggerak instink
Adalah kekuatan instink itu, yang tergantung pada besar kecilnya kebutuhan.

b.      Kecemasan
Freud menjelaskan bahwa kecemasan merupakan situasi afektif yang dirasa tidak menyenangakan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam.
 Ego dan super ego memunculkan 3 kecemasan yakni:
Ø  Kecemasan neurosis          : rasa cemas akibat bahaya yang tidak diketahui
Ø  Kecemasan moral : berakar dari konflik antara ego dan superego, kecemasan yang      tumbuh dari konflik antara kebutuhan realistis dan perintah superego.
Ø  Kecemasan realistis :  terkait erat dengan rasa takut dan perasaan yang tidk menyenangkan dan tidak spesifik yang mencakup kemungkinan bahaya itu sendiri.

4.      Mekanisme Pertahanan Diri
Menurut Freud ada delapan mekanisme-mekanisme pertahanan diri yakni:
1.      Represi
Mekanisme pertahanan yang paling dasar,karena muncul juga pada bentuk-bentuk mekanisme pertahanan lain manakala ego terancam oleh dorongan-dorongan id yg tidak di kehendaki.
2.      Pembentukan Reaksi 
Cara agar dorongan yang ditekan tersebut bisa disadari dengan menyembunyikan diri dalam selubung yang sama sekali bertentangan dengan bentuk semula.
3.      Pengalihan
Dorongan-dorongan yang tak sesuai ini pada sejumlah orang atau objek sehingga dorongan aslinya terselubung atau tersembunyi.


4.      Fiksasi
Perkembangan yang memunculkan kecemasan yang begitu besar,maka ego bisa mengambil strategi untuk tetap bertahan di tahap psikologis yang lebih nyaman.
5.      Regresi
Suatu mekanisme di mana individu untuk menghindarkan diri dari kenyataan yang mengancam,kembali kepada taraf perkembangan yang lebih rendah itu.(seorang gadis yang merasa cemas ditinggalkan pacarnya kemudian dia bertingkah laku kekanak-kanakan.
6.      Proyeksi
Dorongan dari dalam yang menyebabkan kecemasan yang berlebihan,ego biasanya mengurangi rasa cemas tersebut dengan mengarahkan dorongan yang tak diinginkan ke objek eksternal ke orang lain.
7.      Introyeksi
Mekanisme pertahanan dimana seseorang meleburkan sifat-sifat positif orang lain ke dalam egonya sendiri.
8.      Sublimasi
Sublimasi adalah mekanisme pertahanan ego yang ditunjukan untuk mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah menyesuaikan dorongan primitif id yang menjadi penyebab mengalami kecemasan ke dalam bentuk (tingkah laku) yang bisa diterima


5.      Perkembangan Kepribadian
Teori psikoanalisa mengenai perkembangan kepribadian berlandaskan dua premis.
·         Premis pertama adalah kepribadian individu terbentuk dari berbagai jenis pengalaman masa kanak-kanak.
·         Premis kedua energi seksual atau libido sudah ada sejak lahir, berkembang melalui berbagai tahapan psikoseksual yang bersumber pada proses-proses naluriah organisme.


Empat periode atau tahap perkembangan kepribadian menurut Sigmund Freud adalah:
1.      Periode Infantil

a.Fase Oral  
Adalah perkembangan yang berlangsung pada tahun pertama dari kehidupan individu. Pada fase ini daerah Oregan yang paling penting  dan peka adalah mulut. Rangsangan atas mulut seperti menghisap, bagi bayi merupakan tingkah laku yang menimbulkan kesenangan atau kepuasan.Fase oral berakhir pada saat bayi disapih/tidak diberi ASI lagi, setiap bayi mengalami kesulitan pade fase ini.
b.Fase Anal
Fase ini dimulai dari tahun kedua sampai tahun ketiga. Pada fase ini focus dari erogen mulut berlih ke dubur,serta kesenangan  atau kepuasan diperoleh dalam kaitannya dengan tindakan mempermainkan atau menahan faeces(kotoran).
c.Fase Falik
Fase yang berlangsung pada tahun keempat atau kelima, yaitu suatu fase dari erogen mulut beralih ke erogen kelamin.

2.      Periode laten
Selanjutnya anak akan memasuki periode laten atau masa tenang. Pada periode yang berlangsung sampai masa pubertas ini aktivitas seksual berkurang dan beralih kedalam aktivitas-aktivitas non seksual seperti belajar, olah raga, atau berteman.

3.      Periode Genital
Dengan memasuki masa pubertas yang juga merupakan awal atau dimulainya fase genital, individu mengalami kebangkitan atau peningkatan dalam dorongan seksual, dan mulai menaruh perhatian terhadap lawan jenis. Peningkatan dorongan seksual ini merupakan akibat dari adanya perubahan biokimia dan fisiologis, yakni menjadi matangnya organ-organ reproduksi, dan system endokrin mulai menjalankan fungsinya mengeluarkan hormon-hormon yang kemudian menghasilkan ciri-ciri sek sekunder seperti tumbuhnya bulu-bulu pada alat kelamin, tumbuhnya jenggot atau kumis pada anak laki-laki, dan membesarnya buah dada pada anak perempuan. Pada Fase genital naluri seksual menjadi matang dan lengkap, dari sinilah timbul aktivitas kencan atau pacaran.

4.      Masa dewasa atau kematangan
Fase ini sebagai tambahan tahap genital, Freud melengkapinya dengan sebuah periode Kedewasaan Psikologis (tidak pernah terkonseptualisasi). Ini adlah tahapan yang dicapaisetelah seorang melewati peride-periode perkembangan sebelumnya

B.   PENERAPAN PSIKOANALISA DALAM PSIKOTERAPI
Psikoanalisa merupakan teori yang diterapkan untuk memahami tingkah laku manusia dalam area yang amat luas dan telah memberikan dampaknya pada beberapa disiplin ilmu di luar psikologi dan psikiatri. Dilain pihak psikoanalisa juga banyak mendapatkan kritikan dari para psikolog, tapi psikoanalisa tetap tegar karena dilain sisi juga peran psikoanalisa sangat besar dalam pemecahan masalah-masalah manusia , bahkan mereka yang menentang psikoanalisa. Dalam faktanya Freud sendiri bersikeras bahwa konsep-konsepnya bisa dievaluasi hanya oleh pasien dan terapeut psikoanalitik. Teknik yang dipakai:
1.      Teknik Terapeutik Awal Freud
2.      Teknik Terapeutik Freud yang berkembang kemudian
3.      Analisis mimpi
4.      Freudian slips
5.   Interpretasi
6.   Analisis resistensi
7.      Transference
8.   Pengulangan (wordking trough)

C.   APLIKASI TEORI PSIKOANALISA DALAM PENDIDIKAN

Aplikasi teori Psikoanalisa dalam dunia pendidikan adalah sebagai guru hendaknya kita dapat belajar mengenai tahap-tahap perkembangan anak.Setelah mengetahui tahap perkembangan anak hendaknya seorang guru dapat mengetahui dan memahami karakteristik peserta didik berdasarkan usia.

0 komentar:

Posting Komentar

animasi  bergerak gif

Sekarang Menunjukkan Jam