A. BIOGRAFI
Jung lahir pada tanggal 26 Juli 1875 di
sebuah desa kecil di Swiss bernama Kessewil. Ayahnya bernama Paul Jung dan
ibunya bernama Emilie Preiswerk Jung.Di samping bahasa-bahasa Eropa Barat
modern, Jung dapat membaca beberapa bahasa kuno, termasuk Sanskerta.
Setelah lulus kuliah,
dia bekerja di Burghoeltzli Mental Hospital di Zurich di bawah bimbingan Eugene
Bleuler, seorang pakar dan penemu skizofrenia. Tahun 1903, dia menikahi Emma
Rauschenbach. Dia juga mengajar di University of Zurich, membuka praktik
psikiatri dan menemukan beberapa istilah yang masih tetap dipakai sampai
sekarang.
Jung sangat mengagumi
Freud, dan berkesempatan bertemu pada tahun 1907. Pada pertemuan pertama itu,
Freud membatalkan kegiatannya dan mereka berbincang-bincang. Dampak pertemuan
ini sangat luar biasa bagi kedua pemikir ini. Freud akhirnya menyadari bahwa
Jung-lah “Putra Mahkota” psikoanalisis dan pewaris takhtanya.namun Jung tidak
sepenuhnya berpegang pada teori Freud. Hubungan mereka merenggang pada tahun
1909, sewaktu keduanya pergi ke Amerika.
Perang Dunia Pertama
adalah masa-masa menyakitkan bagi Jung. Tapi pada masa ini pulalah, Jung
melahirkan teori-teori kepribadian yang dikenal sampai sekarang.Setelah perang
berakhir, Jung melakukan perjalanan ke berbagai negara, misalnya, ke suku-suku
primitif di Afrika, Amerika dan India. Dia pensiun pada tahun 1946 dan menarik
diri dari kehidupan umum setelah istrinya meninggal di tahun 1955. Carl Gustav
Jung meninggal pada tangga 6 Juni 1961 di Zurich.
A.
STRUKTUR
PSIKE ATAU KEPRIBADIAN
Jung tidak lagi berbicara mengenai kepribadian
melainkan tentang psyche.adapun yang dimaksud
dengan psyche adalah totalitas segala
peristiwa psikis baik yang disadari maupun yang tidak disadari.jadi disini
menurut Jung manusia terdiri dari dua alam yaitu:
1.
Alam Sadar
Alam
ini di pengaruhi oleh ego, namun tidak menjadi prioritas dalam psikologi
analitik. Menurut Jung ego adalah pusat kesadaran tetapi bukan inti
kepribadian.
2.
Alam Bawah Sadar
o
Alam bawah sadar personal
Mencakup
semua pengalaman individual. Karena di bentuk oleh pengalaman individual untuk
diri kita sendiri hal ini terasa unik. Isi alam bawah sadar personal di sebut
kompleks – kompleks. Sebuah kompleks merupakan kumpulan bernada emosional dari
ide – ide yang berkaitan. Sebagai contoh konsep “ibu” bisa dikelompokkan di
sekitar inti emsional sehingga ibu
seseorang, atau bahkan kata “ibu” sudah cukup untuk mengangkat respons
emosional yang dapat menghalangi aliran halus pikiran. Kompleks ini dapat
berasal dari pengalaman kolektif kemanusiaan sebagian juga di bentuk dari imaji
sadar kita terhadap ibu. Sehingga kompleks adalah bagian dari alam bawah sadar
dan juga di bentuk oleh alam sadar.
o
Alam bawah sadar kolektif
Ini
adalah konsep yang controversial dari Jung karena kkonsep ini berakar pada masa
lalu nenek moyang seluruh spesies tersebut. Kandungan – kandungan fisik alam
bawah sadar kolektif di turunkan dari generasi ke generasi atau turun temurun
yang bersifat universal seperti Tuhan, ibu, air, bumi dan sebagainya. Sehingga
kandungan dari alam bawah sadar ini setiap orang sama di semua budaya. Isi alam
bawah sadar kolektif tidak begitu mencolok namun berpengaruh besar dalam
pikiran, emosi dan tindakan seseorang. Dan bertanggung jawab untuk banyak
mitos, legenda dan keyakinan religius manusia. Dan juga menghasilkan “mimpi-
mimpi besar” yaitu mimpi yang pemaknaannya melebihi pemimpi individual dan
dipenuhi oleh makna – makna sisnifikan bagi manusia.
STRUKTUR
KESADARAN
Kesadaran
mempunyai dua komponen pokok, yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa yang
masing-masing mempunyai peranan penting dalam orientasi manusia dalam
dunianya.Yang dimaksud fungsi jiwa oleh Jung adalah suatu bentuk aktifitas kejiwaan yang secara
teori tiada berubah dalam lingkungan yng berbeda-beda.Jung membedakan empat
fungsi pokok yang dua rasional , yaitu pikiran dan perasaan, sedangkan yang dua
lagi irasional yaitu pendirian dan intuisi.
Kemudian komponen yang kedua yaitu
fungsi jiwa adalah arah daripada energy psikis umum atau libido yang menjelma
dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya.Arah energy psikis tersebut
bisa keluar atau kedalam, dan demikian pula arah orientasi manusia terhadap
dunianya , dapat keluar maupun kedalam.
STRUKTUR
KETIDAKSADARAN
Ada dua macam ketidak sadaran yaitu
ketidak sadaran pribadi yang berisikan hal-hal yang diperoleh oleh individu
seama hidupnya.Kemudian yang kedua adalah ketidaksadaran kolektif yang
mengandung isi-isi yang diperoleh selama pertumbuhan jiwa seluruh jenis manusia
seluruh jenis manusia, melalui generasi yang terdahulu.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
Terbagi
menjadi dua yaitu :
·
Kausalitas dan teleologi
Kausaitas adalah peristiwa – peristiwa masa kini
memiliki asal – usul di dalam pengalaman – pengalaman sebelumnya.
Teleology meyakini bahwa peristiwa – peristiwa masa
kini di motivasikan oleh tujuan – tujuan dan aspires – aspirasi ke depan
mengarahkan ke tujuan seseorang.
·
Progresi dan regresi
Untuk mencapai realisasi diri manusia di hadapakan
kepada lingkungan luar dan lingkungan batin. Progesi adalah adaptasi kepada
dunia luar melibatkan aliran maju energy psikis. Regresi adalah adaptasi dengan
dunia batin mengandalkan arus mundur energy psikis.
TIPE - TIPE PSIKOLOGIS TERBAGI ATAS
:
·
Sikap – sikap
Di
identifikasikan sebagai kecenderungan untuk beraksi atau beraksi secara khas
·
Introversi (Tertutup)
Adalah membalikkan energy psikis ke dalam sebuah
orientasi terhadap subjektivitas. Orang dengan tipe seperti ini selalu
mendengarkan dunia batin dengan semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi yang
terindividualisasikan. Orang dengan tipe ini tetap akan bersentuan dengan dunia
eksternal namun melakukan dengan selektif dan di dasari pada pandangan
subjektif mereka.
·
Ekstraversi (Terbuka)
Adalah sikap yang mengarahkan energy psikis keluar
sehingga seseorang diorientasikan menuju sesuatu yang objektif dan menjauh dari
subjektif. Orang denga tipe ini lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar daripada dunia batin mereka, yang berakar pada realita kehidupan.Tidak ada orang yang
introvert total namun tidak ada juga orang yang terlalu ekstrover. Orang yang
sehat secara psikologis kedua hal ini akan seimbang.
·
Fungsi – fungsi
Terdiri
dari mengindra, berpikir, merasa, dan mengintuisi
A. Berpikir (thinking)
Adalah
aktifitas intelektual logis yang menghasilkan rantai ide – ide. Orang yang
ektrover sangat mengandalkan pikiran – pikiran konkret, namun mereka juga
menggunakan ide abstrak jika ide di keluarkan oleh orang lain. Orang yang
introvert akan bereaksi terhadap stimuli eksternal namun interpretasi mengenai
suatu peristiwa akan lebih berwarna oleh makna internal yang mereka berikan
pada stimuli tersebut daripada fakta – faktaobjektif itu sendiri
B. Perasaan (feeling)
Untuk
menggambarkan proses evaluasi suatu idea tau peristiwa. Orang yang ekstrover
akan menggunakan data objektif untuk melakukan evaluasi. Mereka akan di tuntun
oleh nilai – nilai eksternal dan standar penilaian yang di terima luas. Mereka
akan lebih mudah diterima secara social namun dalam mengikuti standar social
yang ada mereka terlihat seperti dibuat – bat atau pura – pura. Orang yang
introvert akan melandaskan penetapan nilai utama pada persepsi subjektif lebih
daripada fakta objektif. Orang ini memiliki suara hati yang terindividualkan,
cara bersikap yang diam – diam, dan sebuah psike yang tidak mudah dipahami.
Orang akan menjauhi karena tidak nyaman.
C. Pengindraan (sensing)
Adalah
fungsi yang menerima stimuli fisik dan mentransmisikan ke sadar perceptual.
Persepsi ini tidak tergantung pada pemikiran logis atau perasaan, melainkan
hadir sebagai fakta dasar yang absolute pada diri setiap orang. Orang yang
ektrover akan memahami secara objektif terhadap stimuli eksternal,yang sama
dengan stimuli eksis dalam realitas. Orang yang introvert sebagian besar
terpengaruh oleh sensasi – sensasi subjektif penglihatan, bunyai, citarasa,
sentuhan, dan sebagainya. Mereka akan dituntun oleh interpretasi tentang
stimuli indra lebih daripada stimuli itu sendiri.
D. Pengintuisian (intituiting)
Adalah
persepsi yang melampauikerja kesadaran. Intuisi berbeda dengan merasa karena
lebih kreatif bahkan sering kali menmbahkan elemen – elemen dari pengindraan
alam sadar. Orang yang ektrover akan berorientasi kea rah fakta – fakta di
dunia eksternal, mereka akan memahami secara subliminal. Orang yang introvert
akan berorientasi oleh persepsi bawah sadar fakta – fakta yang dasarnya
subjektif dan memiliki sedikit kemiripan dengan realitas eksternal.
CIRI
INTROVERSI DAN EKSTRAVERSI
Introversi
o
Berfikir : Cocok menjadi Ilmuan
ü
Sibuk dengan pikiranya sendiri
ü
Emosi datar
ü
Mengambil jarak dengan orang lain
ü Kurang
perhatian
ü
Keras kepala
o
Perasaan : Cocok menjadi Seniman
ü
Pendiam
ü Kreatif
ü
Perasaan emosionalnya kuat
ü
Sederhana
ü
Kekanak-kanakan
o
Pengindraan : Cocok menjadi Pelukis
ü
Kalem
ü
Senang terbenam dalam situasi pribadi
ü
Kontrol pribadi kuat
ü
Membosankan
ü
Artistik
o
Pengintuisian : Cocok menjadi peramal
ü
Terisolir oleh dunia primordial
ü Tidak
praktis
Ekstraversi
o
Berfikir : Cocok menjadi Matematikawan,
Fisikawan
ü
Dingin tapi angkuh
ü
Fungsi perasaan berprinsip
ü
Cenderung kaku
o
Perasaan : Cocok menjadi Politisi ‘
ü
Senang bergaul
ü
Senang dipuji
ü
Mudah menyesuaikan diri
o
Pengindraan
ü
Realistik
ü
Praktis
ü
Keras kepala
o
Pengintuisian : Cocok menjadi Pengusaha
ü
Eksploratif
ü
Selalu bergerak
ü
Kreatif
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Jung
menekankan paruh kedua hidup manusia,adalah pada usia 35 atau 40 ketika
seseorang memiliki kesempatan untuk menyatukan beragam aspek kepribadian untuk mencapai individuasi. Perkembangan ini juga
dipengaruhi oleh tahap – tahap perkembangan dan Jung membagi masa ini menjadi
empat tahap yaitu :
1.
Masa kanak – kanak
Jung
membagi masa ini kedalam tiga subtahapan : anarkis; monarkis; dan dualistis.
2.
Masa muda
Adalah
periode peningkatan aktivitas, kematangan seksualitas, tumbuhnya kesadaran dan
pemahaman bahwa era kanak – kanak yang bebas masalah tidak pernah kembali.
3.
Paruh baya
Usia
ini dimulai pada umur 35 – 40 tahun. Orang pada usia ini mengalami peningkatan kecemasan
namun usia ini juga adalah usia potensial yang menakjubkan.
4.
Usia senja
Jung
melukiskan bahwa pada masa ini orang akan mengalami penyusutan kesadaran dan
mereka mengalami rasa takut terhadap kematian.
REALISASI
DIRI
Adalah
puncak dari proses – proses psike yang di ungkapkan Jung. Dan dapat melihat
kepribadian secara utuh. Orang yang te;lah mencapai tahap ini adalah orang yang mampu meminimkan persona,
mengenalai anima dan animus, mencapai keseimbangan introversi dan ekstraversi
dan sudah mengembangkan empat fungsi psikologi sampai ke tingkat superior.
Kecenderungan
merespons adalah bagian dari potensi bawaan perempuan atau cetak biru yang
diwariskan namun,potensi bawaan semacam itu mensyaratkan pengalaman individual sebelum
dia menjadi aktif.Jung juga yakin bahwa alam sadar kolektif si laki-laki
mengandung impresi-impresi biologis terhadap perempuan semacam itu dan bahwa
impresi-impresi itu diaktifkan ketika si laki-laki bertemu dengannya pertama
kali.
Lalu
berapa banyak kecenderungan biologis yang dimilki manusia ? sebanyak mereka
mengalami situasi-situasi tipikal dalam hidup mereka.Awalnya mereka adalah
“bentuk bentuk tanpa isi ,hanya mereprentasikan kemungkinan bagi tipe tertentu
persepsi dan tindakan”.(Jung,1937/1959,hlm 48).Dengan semakin banyaknya
repetisi,bentuk-bentuk ini mulai mengembangkan sejumlah isi dan muncul sebagai
arketipe-arketipe yang relative otonom.
Arketipe-Arketipe
Arketipe
adalah imaji-imaji masa lalu bahkan arkais yang berasal dari alam bawah sadar
kolektif.Arketipe sifatnya lebih umum dan berasal dari kandungan alam bawah
sadar kolektif.Arketipe harus dibedakan dari insting.Jung(1948/1960a)
mendefinisikan insting sebagai impuls fisik bawah sadar bagi tindakan,sedangkan
dia melihat arketipe sebagai tandingan insting karena bersifat psikis. Baik
arketipe maupun insting bersifat bawah sadar dan keduanya dapat membantu
pembentukan kepribadian.
Arketipe
memang memiliki sebuah basis biologis namun dia berakar melalui
pengalaman-pengalaman nenek moyang manusia yang terus diulang-ulang seluruh
keturunannya. Arketipe sendiri tidak dapat direprentasikan secara langsung
namun ketika diaktifkan dia menyatakan diri lewat beberapa mode,utamanya lewat
mimpi,fantasi,dan delusi. Selama pergulatan paruh bayanya dengan alam bawah sadarnya ,Jung memiliki
banyak mimpi dan fantasi arketipal ini. Dia sering kali mengawali
fantasi-fantasi dengan membayangkanbahwa dia sedang diturunkan ke jurang kosmik
yang dalam.
Hanya
mampu sedikit saja memahami penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpinya waktu
itu namun,berikutnya ketika dia mulai memahami bahwa imaji-imaji mimpi dan
figure-figur fantasi pada dasarnya adalah arketipe-arketipe,maka
pengalaman-pengalaman tersebut menghasilkan sebuah pemaknaan yang sama sekali
baru(Jung,1961). Mimpi adalah sumber utama material arketipe,dan mimpi tertentu
menawarkan apa yang dianggap Jung bukti bagi keberadaan arketipe.Jung percaya
bahwa halusinasi pasien-pasien psikotik juga menawarkan bukti-bukti bagi
arketipe universal ini(Blair,2003).
Seperti
sudah dibahas di Bab 2,Freud juga percaya bahwa manusia secara kolektif
mewarisi kecenderungan-kecenderungan untuk bertindak .Namun begitu,konsepnya
mengenai bawaan filogenetik agak
berbeda dari rumusan Jung.Salah satu bedanya adalah Freud lebih focus kepada
alam bawah sadar personal,dan meletakkan bawaan filogenetik itu hanya jika
penjelasan personal ini gagal-seperti yang kadang-kadang dilakukannya ketika
menjelaskan Kompleks Oedipus(Freud,1933/1964). Sebaliknya,Jung lebih menekankan
alam bawah sadar kolektif dan menggunakan pengalaman-pengalaman personal untuk
memperkuat kepribadian total.
Namun perbedaan utama diantara
keduanya adalah Jung meletakkan alam bawah sadar kolektif sebagai daya-daya
otonom yang disebutnya arketipe-arketipe,yang
masing-masing memiliki kehidupan dan kepribadiannya sendiri-sendiri.Arketipe
yang paling bias dikenal ini meliputi persona,shadow,anima,animus,great
mother,wise old man,hero,dan self.
Persona
Sisi
kepribadian yang ingin ditunjukkan manusia kepada dunia didesain sebagai persona. Konsep Jung
mengenai persona mungkin sudah berakar dari pengalaman dengan pribadi No.1
dirinya,yang harus membuat sejumlah akomodasibagi dunia luar.Meskipun persona
merupakan sisi yang dibutuhkan oleh kepribadian kita namun,kita tidak boleh
mencampuradukkan wajah public kita dengan self
kita sebenarnya. Jika kita
mengidentifikasikan diri terlalu dekat dengan persona,maka kita akan tetap
tidak menyadari individualitas kita,dan terhalang untuk meraih realisasi-diri.
Shadow
Shadow,arketipe
kegelapan dan represi,mereprentasikan kualitas-kualitas yang tidak ingin kita
akui namun berusaha kita sembunyikan dari orang lain,bahkan dirinya sendiri.Shadow terdiri konstruktif dan kreatif
lain yang takut kita hadapi (Jung,1951/1959a). Jung berpendapat bahwa kita
semua harus terus bergumul untuk mengetahui shadow
kita,dan bahwa tugas ini adalah tes
pertama bagi keberanian kita.Manusia tidak pernah lepas memahami shadow-nya akan jatuh didalam kekuasaan
kegelapan dan menghasilkan hidup-hidup yang tragis,terus menerus mengalami
“kesialan” yang membuahkan kekalahan dan kepengecutan dalam dirinya
sendiri(Jung,1954/1959a).
Dalam Memories,Dreams,reflections,Jung(1961) mengisahkan salah satu
mimpinya yang terjadi ketika hubungannya dengan Freud terputus.Dalam mimpi ini shadow-nya,seorang budak berkulit
cokelat,membunuh seorang pahlawan bernama Siegfried yang melindungi masyarakat
Jerman.Jung menginterprestasikan mimpi itu dengan kesimpulan bahwa dia tidak
lahi memerlukan Sig Freud(Siegfried),sehingga shadow-nya melakukan tugas kontruktif dengan menghilangkan kenangan
terhadap pahlawannya ini.
Anima
Seperti
Freud,Jung percaya semua manusia secara psikologis bersifat biseksual dan
memiliki sisi maskulin dan feminine.Sisi feminine laki-laki berakar dari alam
bawah sadar kolektif sebagai sebuah arketipe dan terus menerus melawan alam
sadar secara ekstrem.Untuk menguasai proyeksi-proyeksi anima,laki-laki harus
menaklukkan penghalang-penghalang intelektual mereka,turun jauh ke alam sadar
dan bergulat dengan sisi feminine kepribadian mereka.
Jung
pertama-tama memasuki animanya sendiri selama perjalanannya melalui psike bawah sadar segera setelah dia putus dari
Freud.Proses meraih pengenalan animanya ini adalah tes keberanian kedua bagi Jung.Seperti semua laki-laki,Jung juga
dapat mengenali animanya hanya merasa nyaman dengan shadow-nya (Jung,1954/1959a,1954/1959b).
Jung
percaya anima berakar dari pengalaman-pengalaman laki-lakisebelumnya dengan
perempuan-ibu,saudara perempuan,dan kekasih-yang berpadu membentuk gambar umum
perempuan.Anima tidak selalu tampak dalam mimpi sebagai sosok
perempuaan,melainkan bias di presentasikan oleh suatu perasan atau suasana hati
(Jung,1945/1953)
Kualitas
anima yang bersifat menipu ini dijelaskan Jung(1961) dalam deskripsinya tentang
“perempuan dari dalam dirinya” yang
berbicara padanya selama perjalanannya kea lam bawah sadar,dan ketika dia
sedang merenungkan apakah pekerjaan itu adalah semua ilmu.
Animus
Arketipe maskulin pada perempuan disebut animus.Jika anima mereprentasikan
suasana hati dan perasaan yang irasional,maka animus adalah pemikiran dan
penalaran simbolis.Di setiap hubungan perempuan laki-laki,perempuan harus
mengambil resiko memproyeksikan pengalaman-pengalaman nenek moyangnya masa
laluyang jauh dengan para ayah,saudara laki-laki,kekasih,dan anak laki-laki
yang menjadi laki-laki yang tidak berdosa.
Jung
juga yakin bahwa animus bertanggung jawab terhadap pola piker dan opini pada
perempuan sama seperti anima menghasilkan perasaan dan suasana hati pada
laki-laki.Apabila seprang perempuan di dominasi oleh animusya,tak satupu
tuntutan logis atau emosional dapat mengguncangkannya dari keyakinan-keyakinan
yang sudah terjalin dalam dirinya(Jung,1951/1959a)
Great Mother
Dua
arketipe lainnya,great mothe(ibu agung)
dan wise old man (laki-laki tua
bijak),adalah kelanjutan darin anima dan animus.Setiap orang,laki-laki atau
perempuan,memilki arketipe great mother.Jung
(1954/1959c) yakin bahwa pandangan kita mengenai ibu yang penuh kasih kepada
pribadi kita namun sekaligus menakutkan,sebagian besar
dibesar-besarkan.Kepuasan besar yang sering kali tidak dilandasi oleh hubungan
personal yang dekat,dijadikan Jung sebagai bukti bagi arketipe great mother.
Dimensi
fertilitas dan pemeliharaan dari akretipe-great
mother disimbolkan sebagai pohon,taman,tanah yang sudah
dibajak,laut,surge,rumah,negeri,gereja,dan objek-objek hampa,seperti oven dan
panic masak.Karena great mother juga
merepresentasikan kekuatan dan destruksi,dia kadang-kadang disimbolkan sebagai
Dewi,Ibu Tuhan,Ibu Alam,Ibu Bumi,ibu tiri atau penyihir.Salah satu contoh
mengenai kekuatan fertilitas dan destruksi yang berlawanan ini adalah kisah
Cinderella.Fertilitas dan kekuatan berkombinasi membentuk konsep kelahiran kembali,sebuah arketipe yang
sama sekali berbeda tetapi hubungannya great
mother masih tampak sangat jelas.Kelahiran-kembali (rebirth) direprentasikan oleh proses-proses,seperti
reinkarnasi,baptisme,kebangkitan,dan individuasi atau realisasi-diri.Manusia di
seluruh dunia dibentuk oleh sebuah hasrat untuk dilahirkan lagi yaitu untuk
mencapai realisasi-diri,nirvana,surga atau kesempurnaan (Jung, 1954/1959c)
3 komentar:
g ada dapusx y??
sayang banget gak ada daftar pustakanya, boleh tau ini dari buku mana mbak? makasih.
Sumbernya boleh tau nggak, Kak?
Posting Komentar