RSS

Minggu, 19 Mei 2013

Teori Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung



A.    BIOGRAFI
Jung lahir pada tanggal 26 Juli 1875 di sebuah desa kecil di Swiss bernama Kessewil. Ayahnya bernama Paul Jung dan ibunya bernama Emilie Preiswerk Jung.Di samping bahasa-bahasa Eropa Barat modern, Jung dapat membaca beberapa bahasa kuno, termasuk Sanskerta.
Setelah lulus kuliah, dia bekerja di Burghoeltzli Mental Hospital di Zurich di bawah bimbingan Eugene Bleuler, seorang pakar dan penemu skizofrenia. Tahun 1903, dia menikahi Emma Rauschenbach. Dia juga mengajar di University of Zurich, membuka praktik psikiatri dan menemukan beberapa istilah yang masih tetap dipakai sampai sekarang.
Jung sangat mengagumi Freud, dan berkesempatan bertemu pada tahun 1907. Pada pertemuan pertama itu, Freud membatalkan kegiatannya dan mereka berbincang-bincang. Dampak pertemuan ini sangat luar biasa bagi kedua pemikir ini. Freud akhirnya menyadari bahwa Jung-lah “Putra Mahkota” psikoanalisis dan pewaris takhtanya.namun Jung tidak sepenuhnya berpegang pada teori Freud. Hubungan mereka merenggang pada tahun 1909, sewaktu keduanya pergi ke Amerika.
Perang Dunia Pertama adalah masa-masa menyakitkan bagi Jung. Tapi pada masa ini pulalah, Jung melahirkan teori-teori kepribadian yang dikenal sampai sekarang.Setelah perang berakhir, Jung melakukan perjalanan ke berbagai negara, misalnya, ke suku-suku primitif di Afrika, Amerika dan India. Dia pensiun pada tahun 1946 dan menarik diri dari kehidupan umum setelah istrinya meninggal di tahun 1955. Carl Gustav Jung meninggal pada tangga 6 Juni 1961 di Zurich.
A.    STRUKTUR PSIKE ATAU KEPRIBADIAN
Jung tidak lagi berbicara mengenai kepribadian melainkan tentang psyche.adapun yang dimaksud dengan psyche adalah  totalitas segala peristiwa psikis baik yang disadari maupun yang tidak disadari.jadi disini menurut Jung manusia terdiri dari dua alam yaitu:
1.      Alam Sadar
Alam ini di pengaruhi oleh ego, namun tidak menjadi prioritas dalam psikologi analitik. Menurut Jung ego adalah pusat kesadaran tetapi bukan inti kepribadian.
2.      Alam Bawah Sadar
o   Alam bawah sadar personal
Mencakup semua pengalaman individual. Karena di bentuk oleh pengalaman individual untuk diri kita sendiri hal ini terasa unik. Isi alam bawah sadar personal di sebut kompleks – kompleks. Sebuah kompleks merupakan kumpulan bernada emosional dari ide – ide yang berkaitan. Sebagai contoh konsep “ibu” bisa dikelompokkan di sekitar inti emsional  sehingga ibu seseorang, atau bahkan kata “ibu” sudah cukup untuk mengangkat respons emosional yang dapat menghalangi aliran halus pikiran. Kompleks ini dapat berasal dari pengalaman kolektif kemanusiaan sebagian juga di bentuk dari imaji sadar kita terhadap ibu. Sehingga kompleks adalah bagian dari alam bawah sadar dan juga di bentuk oleh alam sadar.
o   Alam bawah sadar kolektif
Ini adalah konsep yang controversial dari Jung karena kkonsep ini berakar pada masa lalu nenek moyang seluruh spesies tersebut. Kandungan – kandungan fisik alam bawah sadar kolektif di turunkan dari generasi ke generasi atau turun temurun yang bersifat universal seperti Tuhan, ibu, air, bumi dan sebagainya. Sehingga kandungan dari alam bawah sadar ini setiap orang sama di semua budaya. Isi alam bawah sadar kolektif tidak begitu mencolok namun berpengaruh besar dalam pikiran, emosi dan tindakan seseorang. Dan bertanggung jawab untuk banyak mitos, legenda dan keyakinan religius manusia. Dan juga menghasilkan “mimpi- mimpi besar” yaitu mimpi yang pemaknaannya melebihi pemimpi individual dan dipenuhi oleh makna – makna sisnifikan bagi manusia.
STRUKTUR KESADARAN
            Kesadaran mempunyai dua komponen pokok, yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa yang masing-masing mempunyai peranan penting dalam orientasi manusia dalam dunianya.Yang dimaksud fungsi jiwa oleh Jung adalah  suatu bentuk aktifitas kejiwaan yang secara teori tiada berubah dalam lingkungan yng berbeda-beda.Jung membedakan empat fungsi pokok yang dua rasional , yaitu pikiran dan perasaan, sedangkan yang dua lagi irasional yaitu pendirian dan intuisi.
            Kemudian komponen yang kedua yaitu fungsi jiwa adalah arah daripada energy psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya.Arah energy psikis tersebut bisa keluar atau kedalam, dan demikian pula arah orientasi manusia terhadap dunianya , dapat keluar maupun kedalam.
           
STRUKTUR KETIDAKSADARAN
            Ada dua macam ketidak sadaran yaitu ketidak sadaran pribadi yang berisikan hal-hal yang diperoleh oleh individu seama hidupnya.Kemudian yang kedua adalah ketidaksadaran kolektif yang mengandung isi-isi yang diperoleh selama pertumbuhan jiwa seluruh jenis manusia seluruh jenis manusia, melalui generasi yang terdahulu.
           
DINAMIKA KEPRIBADIAN
Terbagi menjadi dua yaitu :
·         Kausalitas dan teleologi
Kausaitas adalah peristiwa – peristiwa masa kini memiliki asal – usul di dalam pengalaman – pengalaman sebelumnya.
Teleology meyakini bahwa peristiwa – peristiwa masa kini di motivasikan oleh tujuan – tujuan dan aspires – aspirasi ke depan mengarahkan ke tujuan seseorang.
·         Progresi dan regresi
Untuk mencapai realisasi diri manusia di hadapakan kepada lingkungan luar dan lingkungan batin. Progesi adalah adaptasi kepada dunia luar melibatkan aliran maju energy psikis. Regresi adalah adaptasi dengan dunia batin mengandalkan arus mundur energy psikis.



TIPE  - TIPE PSIKOLOGIS TERBAGI ATAS :
·         Sikap – sikap
Di identifikasikan sebagai kecenderungan untuk beraksi atau beraksi secara khas
·         Introversi (Tertutup)
Adalah membalikkan energy psikis ke dalam sebuah orientasi terhadap subjektivitas. Orang dengan tipe seperti ini selalu mendengarkan dunia batin dengan semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi yang terindividualisasikan. Orang dengan tipe ini tetap akan bersentuan dengan dunia eksternal namun melakukan dengan selektif dan di dasari pada pandangan subjektif mereka.
·         Ekstraversi (Terbuka)
Adalah sikap yang mengarahkan energy psikis keluar sehingga seseorang diorientasikan menuju sesuatu yang objektif dan menjauh dari subjektif. Orang denga tipe ini lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar daripada dunia batin mereka, yang berakar  pada realita kehidupan.Tidak ada orang yang introvert total namun tidak ada juga orang yang terlalu ekstrover. Orang yang sehat secara psikologis kedua hal ini akan seimbang.
·         Fungsi – fungsi
Terdiri dari mengindra, berpikir, merasa, dan mengintuisi
A.    Berpikir (thinking)
Adalah aktifitas intelektual logis yang menghasilkan rantai ide – ide. Orang yang ektrover sangat mengandalkan pikiran – pikiran konkret, namun mereka juga menggunakan ide abstrak jika ide di keluarkan oleh orang lain. Orang yang introvert akan bereaksi terhadap stimuli eksternal namun interpretasi mengenai suatu peristiwa akan lebih berwarna oleh makna internal yang mereka berikan pada stimuli tersebut daripada fakta – faktaobjektif itu sendiri
B.     Perasaan (feeling)
Untuk menggambarkan proses evaluasi suatu idea tau peristiwa. Orang yang ekstrover akan menggunakan data objektif untuk melakukan evaluasi. Mereka akan di tuntun oleh nilai – nilai eksternal dan standar penilaian yang di terima luas. Mereka akan lebih mudah diterima secara social namun dalam mengikuti standar social yang ada mereka terlihat seperti dibuat – bat atau pura – pura. Orang yang introvert akan melandaskan penetapan nilai utama pada persepsi subjektif lebih daripada fakta objektif. Orang ini memiliki suara hati yang terindividualkan, cara bersikap yang diam – diam, dan sebuah psike yang tidak mudah dipahami. Orang akan menjauhi karena tidak nyaman.
C.    Pengindraan (sensing)
Adalah fungsi yang menerima stimuli fisik dan mentransmisikan ke sadar perceptual. Persepsi ini tidak tergantung pada pemikiran logis atau perasaan, melainkan hadir sebagai fakta dasar yang absolute pada diri setiap orang. Orang yang ektrover akan memahami secara objektif terhadap stimuli eksternal,yang sama dengan stimuli eksis dalam realitas. Orang yang introvert sebagian besar terpengaruh oleh sensasi – sensasi subjektif penglihatan, bunyai, citarasa, sentuhan, dan sebagainya. Mereka akan dituntun oleh interpretasi tentang stimuli indra lebih daripada stimuli itu sendiri.
D.    Pengintuisian (intituiting)
Adalah persepsi yang melampauikerja kesadaran. Intuisi berbeda dengan merasa karena lebih kreatif bahkan sering kali menmbahkan elemen – elemen dari pengindraan alam sadar. Orang yang ektrover akan berorientasi kea rah fakta – fakta di dunia eksternal, mereka akan memahami secara subliminal. Orang yang introvert akan berorientasi oleh persepsi bawah sadar fakta – fakta yang dasarnya subjektif dan memiliki sedikit kemiripan dengan realitas eksternal.

CIRI INTROVERSI DAN EKSTRAVERSI
Introversi
o   Berfikir : Cocok menjadi Ilmuan
ü  Sibuk dengan pikiranya sendiri
ü  Emosi datar
ü  Mengambil jarak dengan orang lain
ü  Kurang perhatian
ü  Keras kepala
o   Perasaan : Cocok menjadi Seniman
ü  Pendiam
ü  Kreatif
ü  Perasaan emosionalnya kuat
ü  Sederhana
ü  Kekanak-kanakan
o   Pengindraan : Cocok menjadi Pelukis
ü  Kalem
ü  Senang terbenam dalam situasi pribadi
ü  Kontrol pribadi kuat
ü  Membosankan
ü  Artistik
o   Pengintuisian : Cocok menjadi peramal
ü  Terisolir oleh dunia primordial
ü  Tidak praktis
Ekstraversi
o   Berfikir : Cocok menjadi Matematikawan, Fisikawan
ü  Dingin tapi angkuh
ü  Fungsi perasaan berprinsip
ü  Cenderung kaku
o   Perasaan : Cocok menjadi Politisi ‘
ü  Senang bergaul
ü  Senang dipuji
ü  Mudah menyesuaikan diri
o   Pengindraan
ü  Realistik
ü  Praktis
ü  Keras kepala
o   Pengintuisian : Cocok menjadi Pengusaha
ü  Eksploratif
ü  Selalu bergerak
ü  Kreatif
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Jung menekankan paruh kedua hidup manusia,adalah pada usia 35 atau 40 ketika seseorang memiliki kesempatan untuk menyatukan beragam aspek kepribadian untuk mencapai  individuasi. Perkembangan ini juga dipengaruhi oleh tahap – tahap perkembangan dan Jung membagi masa ini menjadi empat tahap yaitu :


1.      Masa kanak – kanak
Jung membagi masa ini kedalam tiga subtahapan : anarkis; monarkis; dan dualistis.
2.      Masa muda
Adalah periode peningkatan aktivitas, kematangan seksualitas, tumbuhnya kesadaran dan pemahaman bahwa era kanak – kanak yang bebas masalah tidak pernah kembali.
3.      Paruh baya
Usia ini dimulai pada umur 35 – 40 tahun. Orang pada usia ini mengalami peningkatan kecemasan namun usia ini juga adalah usia potensial yang menakjubkan.
4.      Usia senja
Jung melukiskan bahwa pada masa ini orang akan mengalami penyusutan kesadaran dan mereka mengalami rasa takut terhadap kematian.


REALISASI DIRI
Adalah puncak dari proses – proses psike yang di ungkapkan Jung. Dan dapat melihat kepribadian secara utuh. Orang yang te;lah mencapai tahap ini adalah  orang yang mampu meminimkan persona, mengenalai anima dan animus, mencapai keseimbangan introversi dan ekstraversi dan sudah mengembangkan empat fungsi psikologi sampai ke tingkat superior.
Kecenderungan merespons adalah bagian dari potensi bawaan perempuan atau cetak biru yang diwariskan namun,potensi bawaan semacam itu mensyaratkan pengalaman individual sebelum dia menjadi aktif.Jung juga yakin bahwa alam sadar kolektif si laki-laki mengandung impresi-impresi biologis terhadap perempuan semacam itu dan bahwa impresi-impresi itu diaktifkan ketika si laki-laki bertemu dengannya pertama kali.
Lalu berapa banyak kecenderungan biologis yang dimilki manusia ? sebanyak mereka mengalami situasi-situasi tipikal dalam hidup mereka.Awalnya mereka adalah “bentuk bentuk tanpa isi ,hanya mereprentasikan kemungkinan bagi tipe tertentu persepsi dan tindakan”.(Jung,1937/1959,hlm 48).Dengan semakin banyaknya repetisi,bentuk-bentuk ini mulai mengembangkan sejumlah isi dan muncul sebagai arketipe-arketipe yang relative otonom.

Arketipe-Arketipe
Arketipe adalah imaji-imaji masa lalu bahkan arkais yang berasal dari alam bawah sadar kolektif.Arketipe sifatnya lebih umum dan berasal dari kandungan alam bawah sadar kolektif.Arketipe harus dibedakan dari insting.Jung(1948/1960a) mendefinisikan insting sebagai impuls fisik bawah sadar bagi tindakan,sedangkan dia melihat arketipe sebagai tandingan insting karena bersifat psikis. Baik arketipe maupun insting bersifat bawah sadar dan keduanya dapat membantu pembentukan kepribadian.
Arketipe memang memiliki sebuah basis biologis namun dia berakar melalui pengalaman-pengalaman nenek moyang manusia yang terus diulang-ulang seluruh keturunannya. Arketipe sendiri tidak dapat direprentasikan secara langsung namun ketika diaktifkan dia menyatakan diri lewat beberapa mode,utamanya lewat mimpi,fantasi,dan delusi. Selama pergulatan paruh bayanya  dengan alam bawah sadarnya ,Jung memiliki banyak mimpi dan fantasi arketipal ini. Dia sering kali mengawali fantasi-fantasi dengan membayangkanbahwa dia sedang diturunkan ke jurang kosmik yang dalam.
Hanya mampu sedikit saja memahami penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpinya waktu itu namun,berikutnya ketika dia mulai memahami bahwa imaji-imaji mimpi dan figure-figur fantasi pada dasarnya adalah arketipe-arketipe,maka pengalaman-pengalaman tersebut menghasilkan sebuah pemaknaan yang sama sekali baru(Jung,1961). Mimpi adalah sumber utama material arketipe,dan mimpi tertentu menawarkan apa yang dianggap Jung bukti bagi keberadaan arketipe.Jung percaya bahwa halusinasi pasien-pasien psikotik juga menawarkan bukti-bukti bagi arketipe universal ini(Blair,2003).
Seperti sudah dibahas di Bab 2,Freud juga percaya bahwa manusia secara kolektif mewarisi kecenderungan-kecenderungan untuk bertindak .Namun begitu,konsepnya mengenai bawaan filogenetik agak berbeda dari rumusan Jung.Salah satu bedanya adalah Freud lebih focus kepada alam bawah sadar personal,dan meletakkan bawaan filogenetik itu hanya jika penjelasan personal ini gagal-seperti yang kadang-kadang dilakukannya ketika menjelaskan Kompleks Oedipus(Freud,1933/1964). Sebaliknya,Jung lebih menekankan alam bawah sadar kolektif dan menggunakan pengalaman-pengalaman personal untuk memperkuat kepribadian total.
            Namun perbedaan utama diantara keduanya adalah Jung meletakkan alam bawah sadar kolektif sebagai daya-daya otonom yang disebutnya arketipe-arketipe,yang masing-masing memiliki kehidupan dan kepribadiannya sendiri-sendiri.Arketipe yang paling bias dikenal ini meliputi persona,shadow,anima,animus,great mother,wise old man,hero,dan self.
            Persona
Sisi kepribadian yang ingin ditunjukkan manusia kepada dunia didesain sebagai persona. Konsep Jung mengenai persona mungkin sudah berakar dari pengalaman dengan pribadi No.1 dirinya,yang harus membuat sejumlah akomodasibagi dunia luar.Meskipun persona merupakan sisi yang dibutuhkan oleh kepribadian kita namun,kita tidak boleh mencampuradukkan wajah public kita dengan self  kita sebenarnya. Jika kita mengidentifikasikan diri terlalu dekat dengan persona,maka kita akan tetap tidak menyadari individualitas kita,dan terhalang untuk meraih realisasi-diri.
            Shadow
Shadow,arketipe kegelapan dan represi,mereprentasikan kualitas-kualitas yang tidak ingin kita akui namun berusaha kita sembunyikan dari orang lain,bahkan dirinya sendiri.Shadow terdiri konstruktif dan kreatif lain yang takut kita hadapi (Jung,1951/1959a). Jung berpendapat bahwa kita semua harus terus bergumul untuk mengetahui shadow kita,dan bahwa tugas ini adalah tes pertama bagi keberanian kita.Manusia tidak pernah lepas memahami shadow-nya akan jatuh didalam kekuasaan kegelapan dan menghasilkan hidup-hidup yang tragis,terus menerus mengalami “kesialan” yang membuahkan kekalahan dan kepengecutan dalam dirinya sendiri(Jung,1954/1959a).
            Dalam Memories,Dreams,reflections,Jung(1961) mengisahkan salah satu mimpinya yang terjadi ketika hubungannya dengan Freud terputus.Dalam mimpi ini shadow-nya,seorang budak berkulit cokelat,membunuh seorang pahlawan bernama Siegfried yang melindungi masyarakat Jerman.Jung menginterprestasikan mimpi itu dengan kesimpulan bahwa dia tidak lahi memerlukan Sig Freud(Siegfried),sehingga shadow-nya melakukan tugas kontruktif dengan menghilangkan kenangan terhadap pahlawannya ini.
            Anima
Seperti Freud,Jung percaya semua manusia secara psikologis bersifat biseksual dan memiliki sisi maskulin dan feminine.Sisi feminine laki-laki berakar dari alam bawah sadar kolektif sebagai sebuah arketipe dan terus menerus melawan alam sadar secara ekstrem.Untuk menguasai proyeksi-proyeksi anima,laki-laki harus menaklukkan penghalang-penghalang intelektual mereka,turun jauh ke alam sadar dan bergulat dengan sisi feminine kepribadian mereka.
Jung pertama-tama memasuki animanya sendiri selama perjalanannya melalui psike  bawah sadar segera setelah dia putus dari Freud.Proses meraih pengenalan animanya ini adalah tes keberanian kedua bagi Jung.Seperti semua laki-laki,Jung juga dapat mengenali animanya hanya merasa nyaman dengan shadow-nya (Jung,1954/1959a,1954/1959b).
Jung percaya anima berakar dari pengalaman-pengalaman laki-lakisebelumnya dengan perempuan-ibu,saudara perempuan,dan kekasih-yang berpadu membentuk gambar umum perempuan.Anima tidak selalu tampak dalam mimpi sebagai sosok perempuaan,melainkan bias di presentasikan oleh suatu perasan atau suasana hati (Jung,1945/1953)
Kualitas anima yang bersifat menipu ini dijelaskan Jung(1961) dalam deskripsinya tentang “perempuan dari dalam  dirinya” yang berbicara padanya selama perjalanannya kea lam bawah sadar,dan ketika dia sedang merenungkan apakah pekerjaan itu adalah semua ilmu.
            Animus
 Arketipe maskulin pada perempuan disebut animus.Jika anima mereprentasikan suasana hati dan perasaan yang irasional,maka animus adalah pemikiran dan penalaran simbolis.Di setiap hubungan perempuan laki-laki,perempuan harus mengambil resiko memproyeksikan pengalaman-pengalaman nenek moyangnya masa laluyang jauh dengan para ayah,saudara laki-laki,kekasih,dan anak laki-laki yang menjadi laki-laki yang tidak berdosa.
Jung juga yakin bahwa animus bertanggung jawab terhadap pola piker dan opini pada perempuan sama seperti anima menghasilkan perasaan dan suasana hati pada laki-laki.Apabila seprang perempuan di dominasi oleh animusya,tak satupu tuntutan logis atau emosional dapat mengguncangkannya dari keyakinan-keyakinan yang sudah terjalin dalam dirinya(Jung,1951/1959a)

            Great Mother
Dua arketipe lainnya,great mothe(ibu agung) dan wise old man (laki-laki tua bijak),adalah kelanjutan darin anima dan animus.Setiap orang,laki-laki atau perempuan,memilki arketipe great mother.Jung (1954/1959c) yakin bahwa pandangan kita mengenai ibu yang penuh kasih kepada pribadi kita namun sekaligus menakutkan,sebagian besar dibesar-besarkan.Kepuasan besar yang sering kali tidak dilandasi oleh hubungan personal yang dekat,dijadikan Jung sebagai bukti bagi arketipe great mother.
Dimensi fertilitas dan pemeliharaan dari akretipe-great mother disimbolkan sebagai pohon,taman,tanah yang sudah dibajak,laut,surge,rumah,negeri,gereja,dan objek-objek hampa,seperti oven dan panic masak.Karena great mother juga merepresentasikan kekuatan dan destruksi,dia kadang-kadang disimbolkan sebagai Dewi,Ibu Tuhan,Ibu Alam,Ibu Bumi,ibu tiri atau penyihir.Salah satu contoh mengenai kekuatan fertilitas dan destruksi yang berlawanan ini adalah kisah Cinderella.Fertilitas dan kekuatan berkombinasi membentuk konsep kelahiran kembali,sebuah arketipe yang sama sekali berbeda tetapi hubungannya great mother masih tampak sangat jelas.Kelahiran-kembali (rebirth) direprentasikan oleh proses-proses,seperti reinkarnasi,baptisme,kebangkitan,dan individuasi atau realisasi-diri.Manusia di seluruh dunia dibentuk oleh sebuah hasrat untuk dilahirkan lagi yaitu untuk mencapai realisasi-diri,nirvana,surga atau kesempurnaan (Jung, 1954/1959c)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

g ada dapusx y??

Unknown mengatakan...

sayang banget gak ada daftar pustakanya, boleh tau ini dari buku mana mbak? makasih.

Unknown mengatakan...

Sumbernya boleh tau nggak, Kak?

Posting Komentar

animasi  bergerak gif

Sekarang Menunjukkan Jam