KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN
Ilmu pendidikan adalah ilmu yang membahas tentang pendidikan, khususnya
pendidikan anak. Anak tidak hanya membutuhkan teori saja melainkan juga
praktek. Guru harus bisa menyampaikan, mentransfer, dan mendidik anak. Sehingga
anak mampunyai suatu keterampilan untuk hidup dan menghadapi permasalahan dalam
kehidupannya.
A.
Pengertian Pendidikan
Beberapa ahli menyampaikan pendapat mereka mengenai pengertian
pendidikan.Diantaranya adalah Mudeya Harjo yang mengartikan pendidikan
adalah segala penanaman belajar yang berlangsung dari segala lingkungan dan
sepanjang hidup,serta pendidikan dapat diartikan sebagai penjajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan terpadu.
Sedangkan menurut John
Dewey pendidikan merupakan proses pembentukan dasar yang fundamental,
baik menyangkut daya piker atau daya intelektual maupun daya emosional dan
tabiat sesamannya.
Selain dari para ahli ada juga pengerian pendidikan dalam arti khusus dan
luas, yakni:
a.
Arti khusus
-
Pedagogik adalah ilmu
pengetahuan yang menitik beratkan pada pemikiran dan perenungan.
-
Pedagogi adalah ilmu
pengetahuan yang menitik beratkan pada praktek.
b.
Arti luas
Pendidikan
adalah suatu tindakan dan kemampuan manusia untuk meningkatkan kualitas
kehidupannya yang meliputi kebahagiaan, keselarasan, dan kesejahteraan hidup.
B.
Mendidik, Mengajar dan Melatih
Pendidikan
pada hakekatnya memiliki tiga unsur yaitu mendidik, mengajar, dan melatih.Mendidik
menurut Darji Darmodiharjo menunjukan usaha yang lebih di tujukan kepada
mengembangkan budi pekerti,hati nurani, kesusilaan, ketakwaan dll.Mengajar
berari memberi pelajaran tentang bagaimana ilmu yang bermanfaat bagi
perkembangan kemampuan berpikirnya. Melatih berarti usaha untuk memperoleh
ketrampilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sengga menjadi
mekanisasi atau kebiasaan.
Tujuan mendidik, mengajar dan melatih ialah berbeda.Mendidik bertujuan
untuk mencapai kedewasaan, mengajar di tujukan ialah untuk menggarap
intelektual anak supaya kelak jika anak telah dewasa memiliki kemampuan
berpikir yang diharapkan dari orang dewasa secara ideal.Sedangkan tujuan melatih
atau latihan adalah untuk memperoleh ketrampilan tentang sesuatu.
C.
Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran
Pada dasarnya ”mengajar” adalah membantu ( mencoba
membantu ) seseorang untuk mempelajari sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam
belajar itu tidak ada kontribusinya terhadap pendidikan orang yang belajar.
Artinya mengajar pada hakekatnya suatu proses, yakni proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga menumbuhkan dan
mendorong siswa belajar.Hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan melalui proses
pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui :
v Bimbingan
v Pengajaran
v
Pelatihan
Menurut Langford (1978) yang penting hubungan yang
relevan bukanlah antara pengajaran dengan pendidikan tetapi antara pengajaran
sebagai suatu profesi dengan pendidikan.
D.
Fungsi Pendidikan
a.
Manusia memerlukan bantuan
Sejak
kecil manusia membutuhkan orang lain dalam belajar. Sehinnga anak mengetahui
insting. Insting adalah kemampuan mengamati dan merasakan sekitarnya secara
psiko fisis tentang obyek-obyek tanpa bantuan orang lain. Jadi pendidikan
berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia.
b.
Pendidikan dalam praktek
Pendidik
adalah orang dewasa yang mampu mendidik atau mengajarkan ilmu baik perorangan
maupun kelompok.
Peserta
didik adalah anak yang belum mencapai kedewasaan.
Pendidikan
sangat penting untuk membimbing peserta didik menuju kedewasaan. Sumber segala
kegiatan pendidikan adalah kasih sayang, kesabaran, dan kebijaksanaan.
E.
Tujuan
UU No. 2
Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
se utuh nya yaitu yang beriman dan dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan berbangsa.
v Tujuan
Pendidikan nasional menurut Ketetapan MPR NO II/MPR/1993 yaitu
Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, memiliki
kinerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.
v TAP MPR No
4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan didasarkan
atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia
pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan
rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan
kreatif dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh
tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi
pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam UUD 1945, Bab II (Pasal 2, 3, dan 4).
F.
Unsur
Pendidikan
a.
Subjek yang dibimbing (peserta didik)
b.
Orang yang membimbing (pendidik)
c.
Interaksi antara peserta didik dengan pendidik
(interaksi edukatif)
d.
Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
e.
Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi
pendidikan)
f.
Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
g.
Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung
(lingkungan pendidikan).
G. Sistem Pendidikan
a.
Pengertian sistem
Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau
reorganisasi; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang
membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M.
Amirin, 1992:10.)
b.
Hubungan antara komponen dan system pendidikan
·
Sistem baru merupakan masukan mentah (raw input) yang
akan diproses menjadi tamatan (out put).
·
Guru dan tenaga nonguru, administrasi
sekolah,kurikulum,anggaran pendidikan,prasarana dan sarana merupakan masukan
instrumental (instrumental input) yang memungkinkan dilaksanakanya pemrosesan
masukan mentah menjadi tamatan.
·
Corak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat
sekitar,kependudukan,politik dan keamanan Negara merupakan fator lingkungan
atau masukan lingkungan (environmental input) yang secara langsung atau tidak
langsung berpengaruh terhadap berperanya masukan instrumental dalam pemrosesan
masukan mentah.
0 komentar:
Posting Komentar