RSS

Minggu, 19 Mei 2013

Konsep Dasar Ilmu Pendidikan


KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

Ilmu pendidikan adalah ilmu yang membahas tentang pendidikan, khususnya pendidikan anak. Anak tidak hanya membutuhkan teori saja melainkan juga praktek. Guru harus bisa menyampaikan, mentransfer, dan mendidik anak. Sehingga anak mampunyai suatu keterampilan untuk hidup dan menghadapi permasalahan dalam kehidupannya.
A.   Pengertian Pendidikan
Beberapa ahli menyampaikan pendapat mereka mengenai pengertian pendidikan.Diantaranya adalah Mudeya Harjo yang mengartikan pendidikan adalah segala penanaman belajar yang berlangsung dari segala lingkungan dan sepanjang hidup,serta pendidikan dapat diartikan sebagai penjajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan terpadu.
            Sedangkan menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya piker atau daya intelektual maupun daya emosional dan tabiat sesamannya.
Selain dari para ahli ada juga pengerian pendidikan dalam arti khusus dan luas, yakni:
a.       Arti khusus
-          Pedagogik adalah ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada pemikiran dan perenungan.
-          Pedagogi adalah ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada praktek.
b.      Arti luas
Pendidikan adalah suatu tindakan dan kemampuan manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupannya yang meliputi kebahagiaan, keselarasan, dan kesejahteraan hidup.


B.   Mendidik, Mengajar dan Melatih
          Pendidikan pada hakekatnya memiliki tiga unsur yaitu mendidik, mengajar, dan melatih.Mendidik menurut Darji Darmodiharjo menunjukan usaha yang lebih di tujukan kepada mengembangkan budi pekerti,hati nurani, kesusilaan, ketakwaan dll.Mengajar berari memberi pelajaran tentang bagaimana ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan kemampuan berpikirnya. Melatih berarti usaha untuk memperoleh ketrampilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sengga menjadi mekanisasi atau kebiasaan.
Tujuan mendidik, mengajar dan melatih ialah berbeda.Mendidik bertujuan untuk mencapai kedewasaan, mengajar di tujukan ialah untuk menggarap intelektual anak supaya kelak jika anak telah dewasa memiliki kemampuan berpikir yang diharapkan dari orang dewasa secara ideal.Sedangkan tujuan melatih atau latihan adalah untuk memperoleh ketrampilan tentang sesuatu.

C.   Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran
Pada dasarnya ”mengajar” adalah membantu ( mencoba membantu ) seseorang untuk mempelajari sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam belajar itu tidak ada kontribusinya terhadap pendidikan orang yang belajar. Artinya mengajar pada hakekatnya suatu proses, yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga menumbuhkan dan mendorong siswa belajar.Hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan melalui proses pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui :
v  Bimbingan
v  Pengajaran
v  Pelatihan
Menurut Langford (1978) yang penting hubungan yang relevan bukanlah antara pengajaran dengan pendidikan tetapi antara pengajaran sebagai suatu profesi dengan pendidikan.

D.   Fungsi Pendidikan
a.       Manusia memerlukan bantuan
Sejak kecil manusia membutuhkan orang lain dalam belajar. Sehinnga anak mengetahui insting. Insting adalah kemampuan mengamati dan merasakan sekitarnya secara psiko fisis tentang obyek-obyek tanpa bantuan orang lain. Jadi pendidikan berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia.
b.      Pendidikan dalam praktek
Pendidik adalah orang dewasa yang mampu mendidik atau mengajarkan ilmu baik perorangan maupun kelompok.
Peserta didik adalah anak yang belum mencapai kedewasaan.
Pendidikan sangat penting untuk membimbing peserta didik menuju kedewasaan. Sumber segala kegiatan pendidikan adalah kasih sayang, kesabaran, dan kebijaksanaan.

E.   Tujuan
UU No. 2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang se utuh nya yaitu yang beriman dan dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
v  Tujuan Pendidikan nasional menurut Ketetapan MPR NO II/MPR/1993 yaitu  Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, memiliki kinerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.
v  TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatif dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UUD 1945, Bab II (Pasal 2, 3, dan 4).

F.    Unsur Pendidikan
a.       Subjek yang dibimbing (peserta didik)
b.      Orang yang membimbing (pendidik)
c.       Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
d.      Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
e.       Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
f.       Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
g.      Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).

G.  Sistem Pendidikan
a.       Pengertian sistem
Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau reorganisasi; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10.)
b.      Hubungan antara komponen dan system pendidikan
·         Sistem baru merupakan masukan mentah (raw input) yang akan diproses menjadi tamatan (out put).
·         Guru dan tenaga nonguru, administrasi sekolah,kurikulum,anggaran pendidikan,prasarana dan sarana merupakan masukan instrumental (instrumental input) yang memungkinkan dilaksanakanya pemrosesan masukan mentah menjadi tamatan.
·         Corak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar,kependudukan,politik dan keamanan Negara merupakan fator lingkungan atau masukan lingkungan (environmental input) yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap berperanya masukan instrumental dalam pemrosesan masukan mentah.

0 komentar:

Posting Komentar

animasi  bergerak gif

Sekarang Menunjukkan Jam