INDIVIDU DAN MASYARAKAT
A.Pengertian Individu
Individu berasal dari bahasa Yunani
yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”.Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi :
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia
yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain,
sekalipun dengan hakikat yang sama.
2. Rasa,
merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda
isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan.
3. Rasio atau
akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi
segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau
pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun
inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang
sering disebut masyarakat
Individu merupakan
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia
keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki
peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.Dan terdapat
tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek
psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut
saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek
lainnya.Berkaitannya antar individu dengan individu lainnya, maka menjadi lebih
bermakna manusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah
laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses
individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani
berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya
muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat.Individu
dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama
menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk
terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64).
Dengan demikian manusia merupakan makhluk individual tidak hanya dalam arti
keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak
kepribadiannya dan kecakapannya.Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu
pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi
situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai
proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan.Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar
individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan perilaku
pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti
di Indonesia individunya menjunjung tinggi perilaku sopan santun, dan beretika
dalam bersosialisasi.Individu selalu berada didalam kelompok, peranan
kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi
seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan
dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses
menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat
berdasarkan individu itu sendiri.
Makna Individu
Manusia
adalah makhluk individu,beberapa pendapat mengartikan bahwa manusia menurut
kodratnya adalah di samping manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulia ; manusia
sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial.
Disamping
itu beberapa sarjana yang lain pula mengartikan manusia ; seperti pendapat
Aristoteles, bahwa manusia adalah Zoon
Politicon,yaitu makhluk yang selalu hidup bermasyarakat. Sedangkan Ibnu
Khaldun menyatakan bahwa manusia itu harus hidup di masyarakat.
Dari
beberapa pengertian tentang manusia itu, dapat dikatakan bahwa manusia itu
adalah makhluk Tuhan yang mulia, kemuliaan ini dikarenakan manusia dikaruniai
akal pikiran, dan dengan akal pikiran tindakan – tindakan dan tingkah laku
manusia berbeda dengan binatang yang hanya dikaruniai insting dan nafsu. Maka
dengan akal dan pikirannyalah yang dikatakan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan
yang mulia.
Manusia
yang sehat secara rohani dan jasmani adalah manusia yang benar –benar menyadari
kedudukan dirinya sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial.
Jika manusia dibelah maka akan menjadi dua
bagian, yaitu satu bagian belahan fisik (konkret) yang disebut juga raga atau
jasmani, dan satu belahan lagi belahan nonfisik (abstrak) yang disebut jiwa
atau rohani. Jasmani membutuhkan sandang, pangan dan papan, sedangkan rohani
membutuhkan suatu yang tidak dibutuhkan oleh jasmani, seperti keamanan dan rasa
takut, perlindungan dari rasa ketidakadilan, dan kepercayaan atau keyakinan
terhadap sang pencipta apalagi ketika berada dalam kesulitan.Contohnya ketika
seorang dokter ditanya oleh seorang keluarga pasiennya, bagaimana Dok! Ayah
saya yang sedang dioperasi dapat ditolong? Dokter menjawab kami sudah berusaha
dengan optimal, namun Tuhan menghendaki lain. Dari dialog antara dokter dengan
seorang keluarga pasien menunjukkan adanya keyakinan bahwa manusia ada yang
mengaturnya di samping adanya upaya manusia
B.Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan Individu :
J
Pendirian Nativistik : Pertumbuhan yang dibawa
sejak lahir
J
Pendirian Empiristik & Environmentalistik:
Pertumbuhan dipengaruhi lingkungan
J
Pendirian konvergensi & Interaksionisme:
Pertumbuhan yang dibawa sejak lahir dan di pengaruhi lingkungan
PERILAKU MANUSIA
DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
A.Pengertian Perilaku Manusia
Perilaku manusia adalah sekumpulan
perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,
persuasi,
dan atau genetika.
Perilaku
seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima,
perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi,
perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan
oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia
yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalah artikan sebagai perilaku sosial, yang
merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial
adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur
relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial.Dalam kedokteran
perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor
penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan.
Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan
yang holistik dan komprehensif.
B.Faktor-faktor yang memengaruhi
perilaku manusia
- Genetika.
- Sikap
adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku
tertentu.
- Norma sosial adalah pengaruh tekanan sosial.
- Kontrol perilaku pribadi
adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
MASYARAKAT
A.Pengertian Masyarakat
Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan
tetap dan mempunyai kepentingan yang sama, seperti ; sekolah, keluarga,perkumpulan,
negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu
sosiologi kita mengenal ada dua macam
masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban (gemeinschaft) dan masyarakat patembayan
(gesellschaft).
Masyarakat
paguyuban yaitu suatu kesatuan sosial yang timbul secara kodrat alam atau natur
tidak atas kemauan para anggotanya kesatuan ini diikat oleh daya pengikat yang
kuat seperti : hubungan geonologis, ikatan – ikatan magis, dan religius hal ini
menyebabkan adanya rasa persatuan atau solidaritas yang kuat sekali diantara
sesama anggotanya. Kesatuan ini misalnya masyarakat primitive dan kesatuan
–kesatuan sosialnya. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara
anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Berikut ini
adalah ciri – ciri dari gemeinschaft
Initimate : hubungan menyeluruh yang mesra
sekali
Private : hubungan yang bersifat pribadi
khusus untuk beberapa orang saja
Exlusif : bahwa hubungan yang terjadi hanya
untuk “kita” saja dan tidak untuk orang-orang diluar ‘kita’
Sedangkan
pada masyarakat patembayan terdapat hubungan pamrih antara
anggota-anggotanya, terbentuk atas dasar kehendak dan perhitungan – perhitungan
manusia sendiri karena persamaan kepentingan tujuannya. Karena itu
solidaritasnya tidak besar masyarakat semacam ini lekas terbentuk, tetapi lekas
pecah.
Unsur-unsur suatu masyarakat menurut
Soerjono Soekanto
- Beranggotakan
minimal dua orang.
- Anggotanya
sadar sebagai satu kesatuan
- Berhubungan
dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling
berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
- Menjadi
sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu
sama lain sebagai anggota masyarakat.
Bila dipandang cara terbentuknya
masyarakat:
1.Masyarakat
paksaan,misalnya, negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat
mardeka
a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi
dengan sendirinya, seperti : gerombolan (harde), suku (stam), yang bertalian
karena hubungan darah atau keturunan.
b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi
karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan.
Dari unsur –
unsur suatu masyarakat akan terbentuk
suatu kelompok sosial, berikut ini merupakan macam – macam kelompok sosial.
·
Dyad
Suatu kelompok yang terdiri dari dua orang
·
Triad
Yaitu suatu kelompok yang terdiri dari tiga orang
·
Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang di dalamnya terjadi interaksi sosial yang
anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.
Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
·
Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan
sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih
objektif.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
·
Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar
(AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh
organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
·
Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik,
dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur
dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok
Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan
hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati Misalnya: kelompok arisan.
·
Kelompok referensi
Merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (bukan
anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Seseorang itu telah
menyetujui norma, sikap, dan tujuan dari kelompok tersebut.
·
Kelompok membersh
Merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota
kelompok tersebut.
Ukuran utama bagi keanggotaan seseorang dengan interaksinya dengan kelompok sosial yang bersangkutan.Keenam kelompok sosial di atas merupakan kelompok sosial yang teratur.
Ukuran utama bagi keanggotaan seseorang dengan interaksinya dengan kelompok sosial yang bersangkutan.Keenam kelompok sosial di atas merupakan kelompok sosial yang teratur.
Adapun kelompok
sosial yang tidak teratur adalah kerumunan (crowd) dan publik dalam berbagai
bentuk.
Masyarakat Dipandang dari Sudut Antropologi
terdapat Dua Type Masyarakat:
1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum
mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tekhnologi sederhana.
2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh
menjalankan spesialisasi dalam segala bermasyarakat bidang, karena pengetahuan
modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan sudah mengenal tulisan.
Faktor-faktor yang Mendorong Manusia untuk
Hidup
a). Hasrat
sosial
Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan
dirinya kepada individu lain atau kelompok
b).Hasrat untuk
mempertahankan diri
Adalah hasrat untuk mempertahankan diri dari berbagai pengaruh luar yang
mungkin datang kepadanya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang
mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu
lain atau kelompok.
c).Hasrat berjuang Hasrat
Dapat kita lihat
pada adanya persaingan, keinginan membantah pendapat orang lain. Sehingga
mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan bersama.
d).Hasrat harga diri
Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau
bertindak atas dirinya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin
mendapat penghargaan yang selayaknya.
e).Hasrat meniru
Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan
sebagian dari salah satu gejala atau tindakan.
f).Hasrat
bergaul
Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu,
atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.
g). Hasrat untuk
mendapatkan kebebasan
Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat
kekangan-kekagan atau pembatasan-pembatasan.
h)Hasrat untuk
memberitahukan
Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya
disampaikan dengan suara atau isyarat
i).Hasrat
simpati
Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain.
B. Bagaimana masyarakat masa depan yang
baik?
Masyarakat
merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap individu
harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan
perubahan-perubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang
semakin hari semakin berkembang pesat.
Untuk
lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan kebudayaan
dalam seluruh aspeknya, dari sistem tradisional menuju ke sistem yang modern.
Faktor-faktor
yang mempengaruhinya antara lain :
- perkembangan ilmu
- perkembangan tekhnologi
- perkembangan industri
- perkembangan ekonomi
Social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia
dan tidak terbatas pada negara-negara berkembang saja, social change adalah
perubahan sosial dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap
pergaulan hidup manusia itu sendiri. Perubahan tersebut telah menjadi fakta
kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi atas rangsangan
dari luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan negatif.
Kalau berbicara
social change maka yang terpikirkan adalah social change abad ke 20 ini, yaitu
akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi serta
penggunaannya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaanya telah
pengaruhnya terhadap sosial politik, ekonomi, tetapi juga pada fisik dan susila
terhadap masyarakat. Inti dari social change adalah demi kemajuan
anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan dan realisasi perubahan-perubahan
tersebut memerlukan penyesuaian dan penguasaan anggota dalam pergaulan hidup,
terhadap keadaan yang baru itu.
Proses perubahan
masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dan direncanakan, biasanya dinamakan
modernisasi. Proses ini pada intinya berarti meningkatkan kemampuan dari
masyarkat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup :
- kebutuhan akan sandang
- keselamatan terhadap harta benda dan jiwa
- kesempatan yang wajar untuk dihargai
- mendapat kasih sayang dari sesamanya
Kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi
pada dasarnya,
dalam pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan
yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial
ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara barat yang stabil.
Modernisasi juga merupakan bentuk dari
perubahan sosial biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah yang di dasar
pada suatu perencanaan yang biassanya dinamakan ’social planing’.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU DENGAN MASYARAKAT
Antara
individu dengan masyarakat mempunyai hubungan satu dengan yang lain, saling pengaruh
mempengaruhi, individu mempengaruhi adanya masyarakat, sebaliknya masyarakat
mempengaruhi individu.
Keadaan
masyarakat yang semakin maju dan kompleks mempengaruhi individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang semakin meningkat. Demikian juga adanya kebutuhan/
keinginan individu mempengaruhi keberadaan masyarakat. Individu-individu
semakin maju maka masyarakatnya juga semakin maju.
Ditinjau
dari kegiatannya hubungan antara individu dengan masyarakat dipengaruhi adanya
pengaruh luar atau pengaruh dari individu yang bersangkutan, seperti
norma-norma, kebudayaan, situasi, kepribadian individu, dan sebagainya.
Menurut
pendapat tersebut faktor-faktor yang berasal dari luar dan dari dalam yaitu
berupa norma-norma, kebudayaan, situasi, dan kepribadian individu.
A.Interaksi Sosial
Yaitu
hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi di antara aneka gejala kehidupan
yang dilakukan oleh manusia, baik itu interaksi antara individu dan individu,
individu dan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.
Interkasi sosial
ada tiga macam yaitu,
1.
Interaksi antara individu dan individu
dalam interaksi itu individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan,
atau stimulus kepada individu lainnya. Sebaliknya, individu yang terkena
pengaruh itu akan memberikan reaksi tanggapan wujud dari interaksi ini dapat
berupa kerlingan mata, jabat tangan, saling menyapa, bercakap – cakap atau
mungkin bertengkar. Interaksi sosial juga dapat terjadi tanpa berbincang –
bincang, misalnya orang yang sedang marah.
2.
Interaksi anatara individu dan kelompok
Dalam interaksi ini seorang individu berinteraksi
dengan kelompok contohnya seorang mahasiswa praktek kerja lapangan atau PKL
yang sedang mengajar di depan kelas.
3.
Interaksi antara kelompok dengan kelompok
Dalam interaksi ini kepentingan individu – individu dalam kelompok
merupakan satu kesatuan, dan berkepentingan dengan individu – individu dalam
kelompok lain. Contohnya kelompok dasawisma dalam suatu RT mengundang dasawisma
kelompok lain dalam rangka syukuran atas kemenangan pada lomba simulasi P-4
B.Perwujudan Dari Interaksi Sosial
Syarat adanya
interaksi sosial adalah
1) adanya kontak sosial,
2) adanya komunikasi.
Jadi agar terjadi interaksi sosial
diperlukan syarat adanya kontak sosial dan adanya komunikasi.
Adapun perwujudan interaksisosial
dapat terbentuk
1) kerjasama,
2) akomodasi,
3) asimilasi
atau akulturasi,
4) persaingan,
5) pertikaian.
Dari uraian
tersebut dapat ditafsirkan sebagai berikut:
a)
Kerjasama adalah suatu bentuk adanya bekerja
bersama-sama, misalnya: antara siswa dengan siswa, guru dengan murid, antara
guru dengan guru.
b)
Akomodasi adalah usaha meredakan pertentangan, mencari
kestabilan, misalnya masyarakat tidak setuju adanya peraturan pemerintah nomor
37 ( tentang pemberian kenaikan tunjangan kepada anggota DPR), akhirnya
pemerintah berusaha merevisi.
c)
Asimilasi dan Akulturasi adalah upaya mengurangi
perbedaan pendapat antara anggota serta usaha meningkatkan persatuan dan
kesatuan pikiran,sikap dan tindakan dengan memperhatikan tujuan bersama.
Hal-hal yang mempermudah akulturasi yaitu:
1) toleransi,
2) menghargai kebudayaan orang lain,
3)sikap terbuka,
4) demokrasi dalam banyak hal,
5) adanya kepentingan bersama.
Contoh sederhana asimilasi :
A adalah orang Indonesia yang menyukai tarian Bali. Ia berteman baik dengan
B yang merupakan orang Amerika Latin dan bisa tarian tradisionalnya Amerika
Latin (Tango). Karena keduanya terus menerus berinteraksi, maka terjadilah
percampuran budaya yang menghasilkan budaya baru. Maksudnya.. si A akhirnya
punya tarian baru yang merupakan hasil penyatuan tarian Bali dan tarian Tango,
tetapi tarian barunya tidak mirip sama tarian Bali atau tarian Tango.
d)
Persaingan ialah bentuk kompetisi antara satu orang
dengan orang lain atau bisa dari kelompok satu dengan kelompok lain. Persaingan
ada yang berakibat baik ada juga yang berakibat buruk, berakibat baik misalnya
persaingan harga suatu produk, maka akibatnya barang dipasaran menjadi murah,
persaingan dikelas untuk mencapai prestasi yang tinggi maka memacu anak untuk
giat belajar agar memperoleh nilai yang baik. Berakibat buruk misalnya saling
menyalahkan atau menjelekkan antara satu dengan yang lain.
Contoh persaingan :
Peserta lomba yang saling bersaing untuk mendapatkan gelar juara.
e)
Pertikaian adalah pertentangan atau konflik. Hal-hal
juga menimbulkan konflik antara lain perbedaan kepentingan, budaya dan
pendapat.
Contoh pertikaian : dua orang siswa yang sedang
berkelahi
C.Interaksi yang
harmonis
Interaksi
sosial yang harmonis dapat menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi individu
maupun masyarakat. Hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan seperti : “Adanya
kerjasama, pemberian bantuan, solidaritas, bersatu dan sebagainya.
Dengan
kerjasama mengandung makna yang positif sebab kerjasama dalam hal positif dapat
menghasilkan hasil yang bermanfaat bagi semua orang. Bangsa Indonesia memiliki
salah satu keajaiban dunia yaitu Borobudur. Bangunan Borobudur tidak akan
pernah terwujud apabila antara warga pada saat itu tidak bekerja sama. Jadi
dengan kerjasama maka dapat mewujudkan
hal-hal yang dapat bermanfaat bagi warga negara. Bahkan sampai saat ini Borobudur merupakan
tempat wisata yang terkenal bukan untuk Warga Negara Indonesia, tetapi juga
warga bangsa-bangsa di dunia.
Pemberian
bantuan adalah bentuk dari toleransi atau solidaritas. Pada saat Indonesia
terjadi bencana yang bertubi-tubi, kita semua sadar bahwa ada yang menerima
bantuan ada yang memberi bantuan. Dengan adanya bentuk bantuan maka dapat meringankan
beban bagi yang mengalami musibah, contoh : tsunami di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta,
kelaparan di Yakohimo, dan masih banyak lagi.
Solidaritas
adalah rasa sosial. Dengan solidaritas yang baik maka warga masyarakat yang
mengalami penderitaan akan menjadi lebih ringan, karena ada solidaritas atau
kesetiakawanan dari warga yang lain, yang kebetulan tidak mengalami
penderitaan. Rasanya yang mengalami musibah atau yang menjadi diringankan
dengan adanya solidaritas dari masyarakat yang lain.
Bersatu
adalah bentuk dari interaksi sosial yang positif. Dengan bersatu kita telah
menikmati hasilnya. Contoh karena kita bersatu maka dapat merdeka dari
penjajahan bansa Belanda yang berlangsung selama kurang lebih 350 tahun. Dengan
bersatu kita dapat membangun negara mulai dari Sabang sampai Meraoke.
0 komentar:
Posting Komentar