RSS

Minggu, 19 Mei 2013

Teori Kepribadian Menurut Ivan Petrovich Pavlov


IVAN PETROVICH PAVLOV


BIOGRAFI  IVAN PAVLOV                       
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori pengkondisian asosiatif stimulus-respons dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. Ia tidak pernah memiliki hambatan serius dalam sepanjang kariernya meskipun terjadi kekacauan dalam revolusi rusia.
Pavlov lahir di kota kecil di Rusia tengah, anak seorang pendeta ortodoks pedesaan. Pada awalnya ia berniat mengikuti jejak ayahnya, namun mengurungkan dan pergi ke universitas di St. Petersburg untuk mengajar pada tahun 1870. Dari sinilah karir seorang pavlov mulai berjalan hingga ia memimpin institut Fisiologi Pavlovian di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Ia menemukan bahwa ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar untuk membentuk perilaku (respons). Dalam hal ini, eksperimen yang dilakukan pavlov menggunakan anjing sebagai subyek penelitian.
Teori classical conditioning                   
Classical conditioning yang juga disebut  sebagai teori contiguity ( keterkaitan dua obyek atau lebih tanpa diselingi hal lain) dikembngkan oleh fisiologi Rusia, Ivan Petrovich Pavlov ( 1894- 1936).Dalam pengembangan teori ini , Pavlov melakukan serangkaian percobaan. Berikut adalah percobaan atau eksperimen yang dilakukan oleh Pavlov.
Dalam eksperimen ini menunjukan makanan kepada anjing yang kemudian memakan makanan itu. Setiap ditunjukan makanan, anjing itu mengeluarkan air liur. Tampak bahwa makanan tersebut sebagai Stimulus ( UCS) menyebabkan respon ( R ), keluarnya air liur. Pada percobaan berikutnya bel dibunyikan sebelum makanan ditunjukan kepada anjing. Setelah beberapa percobaan, anjing mulai mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bunyi bel saja. dengan kata lain anjing tersebut telah terkondisi ( terbiasa ) untuk memindahkan ( mentrasferkan ) responnya, dalam hal ini keluarnya air liur dari stimulus adalah wajar, yakni makanan ke stimulus yang terkondisi ( conditioned stimulus) dalam hal ini bunyi bel. Diagram di bawah ini menunjukan penjelasan di atas.


Keluarnya air liur
(R)

 
 



                     
Gambar  Classical Conditioning
ALIKASI TORI PAVLOV DALAM PENDIDIKAN
 Menjadikan lingkungan belajar yang nyaman dan hangat, sehingga kelas         menjadi satu kesatuan (saling berhubungan) dengan emosi positf (adanya hubungan persahabatan/kekerabatan)
 Pada awal masuk kelas, guru tersnyum dan sebagai pembukaan bertanya kepada siswa tetang kabar keluarga, hewan peliharaan/hal pribadi dalam hidup mereka.
 Guru berusaha agar siswa merespek satu sama lain pada prioritas tinggi di     kelas, misalnya, pada diskusi kelas guru merangsang siswa untuk berpendapat
 Pada sesi tanya jawab, guru berusaha membuat siswa berada dalam situasi yang nyaman dengan memberikan hasil (positf outcome – masukn positif).
PERBDAAN TEORI B.F. SKINNER DAN PAVLOV
Perbedaan:
Perbedaan
Thorndike
Skinner
Pavlov
Jenis pengkondisian
Instrumental Conditioning
Operant Conditioning
Classical Conditioning
Extinction
Dalam law of exercise, apabila tida pelatihan selanjutnya, maka akan hilang perilaku yang telah kita dapat atau bentuk
Apabila tidak ada reward (reinforcement)
Extinction terjadi apabila tidak ad US dan hanya CS saja yang diberikan
Reinforcement
Reinforcement berada di akhir, dan digunakan untuk menimbulkan perilaku
Reinforcement boleh diberikan tetapi jangan berlebihan, hindari punishment
Reinforcement berda diawal, dan digunakan untuk pengkondisian
Generalisasi
Semakin dekat akan memberikan respon
-
Semakin mirip akan memberikan respon
Pengertian belajar
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang harus dapat diukur.
Segala tingkah laku manusia juga tidak lain adalah hasil daripadaconditioning. Yaitu hasil daripada latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan mereaksi terhadap syarat-syarat atau perangsang-perangsang tertentu yang dialaminya dalam kehidupannya.




Persamaan konsep belajar menurut Thorndike, Skinner dan Pavlov
·         Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
  • Dilakukan pemberian reinforcement untuk meningkatkan perilaku.
  • Dalam teknis penelitian menggunakan binatang.
  • Semua konsep belajar digunakan untuk membentuk perilaku, apabila tidak terjadi perubahan perilaku maka dianggap tidak mengalami proses belajar.
  • Menghindari punihsment dalam pembentukkan perilaku
a. Conditioning Klasik (Classical Conditioning) IVAN PAVLOV
Conditioning adalah suatu bentuk belajar yang kesanggupan untuk berespon terhadap stimulus tertentu dapat dipindahkan pada stimulus lain. Prinsip dasar dari model conditioning klasik adalah sebuah  unconditioned stimulus (US), unconditioned response (UR), dan conditioned stimulus (CS). US merupakan objek dalam lingkungan organisme yang secara otomatis diperoleh tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu atau bisa dikatakan sebagai proses yang nyata (UR). Sebagai contoh yang diberikan Pavlov yaitu anjing, anjing meneteskan air liurnya (UR) melihat sebuah tulang (US);  seorang  anak  menangis   (UR)  ketika  melihat  sekor  gorilla   (US);  seorang  anak tertawa (UR) ketika ia melihat badut (US). UR terbentuk secara otomatis ketika respons tersebut   berhadapan   dengan  US.  Reaksi   atau   respon   ini   dinamakn  respons   alami. Conditioning klasik timbul ketika stimulus netral sebelumnya (CS) mampu menimbulkan respons yang nyata atau terlihat dengan sendirinya. Hal ini terjadi melalui pemasangan yang berulang-ulang antara US dan CS; dan CS disajikan pada waktu yang bersamaan dengan US. Pasangan ini masing-masing akan menghasilkan UR, karena UR merupakan respons alami terhadap US. Conditioning klasik diperoleh ketika US tidak diperoleh, CS dapat  menghasilkan  UR  dari  organisme   tersebut.  Dengan  menerapkan  strategi  Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginka , sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.
APLIKASI CONDITIONING KLASIK
Anak-anak mengasosiakan dokter dengan suntikan yang memyakitkan dan menangis ketika berjalan memasuki ruang praktik. Dalam kasus ini, suntikan merupakan US dan si dokter adalah CS. Sesuatu yang pada mulanya tidak membangkitkan respons “alamiah”, selanjutnya menimbulkan hal itu karena adanya pengasosiasian.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan
Di   saat   individu   tidak  menyadari  bahwa   ia  dikendalikan  oleh   stimulus  yang berasal  dari   luar  dirinya,  akan  memudahkan  pendidik  dalam  melakukan  pembelajaran terhadap anak didik tersebut.
Kekurangan
Jika  ini  dilakukan  secara   terus-menerus  maka  ditakutkan  murid  akan  memiliki rasa ketergantungan atas stimulus yang berasal dari luar dirinya. Padahal seharusnya anak didik harus memiliki stimulus dari dirinya sendiri dalam melakukan kegiatan belajar dan kegiatan pemahaman.
b. Conditioning Operan (Operant Conditioning) SKINNER
Tidak  seperti  dalam  respondent  conditioning  (yang  responya  didatangkan  oleh stimulus  tertentu),  respon  dalam  conditioning  operan   terjadi   tanpa  didahului  stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reifoncer. Reifoncer itu sendiri sesungguhnya adalah  stimulus  yang meningkatkan  kemungkinan  timbulnya  sejumlah respon tertentu, akan   tetapi   tidak   sengaja  diadakan   sebagai  pasangan  stimulus   lainnya   seperti  dalam classical conditioning. Istilah   conditioning operant (operant conditioning) diciptakan oleh Skinner dan memiliki arti umum conditioning perilaku.  Di mana seorang dapat mengontrol tingkah laku  organisme  melalui  pemberian   reinforcement   yang  bijaksana  dalam   lingkungan relatif   besar.   Dalam   beberapa   hal,   pelaksanaannya   jauh   lebih   fleksibel   daripada conditioning klasik. 
Skinner mengadakan pendekatan behavioristik untuk menerangkan tingkah   laku.   Pada   tahun   1938,  Skinner  menerbitkan   bukunya   yang   berjudul  The Behavior of Organism. Dalam perkembangan psikologi belajar, ia mengemukakan teori operant conditioning. Buku itu menjadi inspirasi diadakannya konferensi tahunan yang dimulai tahun 1946 dalam masalah “The Experimental an Analysis of Behavior”.  Hasil konferensi  dimuat  dalam   jurnal  berjudul  Journal  of   the  Experimental  Behaviors  yang disponsori oleh Asosiasi Psikologi di Amerika (Sahakian,1970).Skinner  menyatakan  bahwa  unsur   terpenting  dalam  belajar  adalah  penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi  penguatan menjadi dua   yaitu   penguatan   positif   yang   berupa   hadiah,   perilaku   atau   penghargaan   dan penguatan  negative  yang  berupa  menunda  /   tidak  memberi  penghargaan,  memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.
Prinsip belajar Skinner antara lain :
Ø  Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat
Ø  Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
Ø  Materi pelajaran digunakan system modul.-Dalam proses pembelajaran tidak digunakan hukuman.-Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforcer.-Dalam pembelajaran digunakan shaping.Perbedaan antara proses belajar klasik dan belajar operan adalah adanya stimulus diskriminan tersebut, yaitu yang membedakan antara kondisi saat suatu perilaku berhasil secara efektif dan kondisi perilaku tidak akan efektif (Sarwono, 1997:69).

APLIKASI CONDITIONING OPERANT
Anak   yang   buang   air   di   celana,   selalu   dimarahi   ibunya   (ganjaran   negatif).
Sebaliknya, jika ia mengatakan terlebih dahulu kepada ibunya bahwa ia akan buang air
sehingga ibu bisa membawanya ke WC, anak itu akan dipuji ibunya (ganjaran positif).
Lama-kelamaan anak itu belajar buang air di WC saja, bukan disembarang tempat. Di
pihak lain, jika  anak itu mengatakan bahwa  ia  ingin buang air, padahal ia tidak sakit
perut, ibunya juga akan memarahinya karena setelah berepot-repot mendudukannya di
WC, anak itu tidak mau buang air. Dengan demikian anak itu belajar bahwa ia hanya
boleh mengatakan ”mau buang air” jika sakit perut.

KELEBIHAN DAN KEKURANGANYA
.           KelebihanPada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan   lingkungan   yang   baik   sehingga   dimungkinkan   akan  meminimalkan terjadinya kesalahan.B. KekuranganTanpa  adanya  sistem  hukuman  akan  dimungkinkan  akan  dapat  membuat  anak didik  menjadi   kurang  mengerti   tentang   sebuah   kedisiplinan.   hal   tersebuat   akan menyulitkan   lancarnya   kegiatan   belajar-mengajar.   Dengan  melaksanakan  mastery  learning, tugas guru akan menjadi semakin berat.

PERBEDAAN TEORI B.F.SKINNER DAN IVAN PAVLOV
o   Skinner lebih manekankan pada pembelajaran (peserta didik) berhasil belajar maka respon bertambah, bila tidak belajar banyaknya respon berkurang, sehinnga secara formal hasl blajar harus bisa diermati dan diukur. 
o   Ivan Pavlov lebih menekankan pada stimulus yang bermakna dan meimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respon.

0 komentar:

Posting Komentar

animasi  bergerak gif

Sekarang Menunjukkan Jam