IVAN
PETROVICH PAVLOV
BIOGRAFI IVAN PAVLOV
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori pengkondisian asosiatif
stimulus-respons dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. Ia tidak pernah
memiliki hambatan serius dalam sepanjang kariernya meskipun terjadi kekacauan
dalam revolusi rusia.
Pavlov lahir di kota kecil di Rusia tengah, anak
seorang pendeta ortodoks pedesaan. Pada awalnya ia berniat mengikuti jejak
ayahnya, namun mengurungkan dan pergi ke universitas di St. Petersburg untuk
mengajar pada tahun 1870. Dari sinilah karir seorang pavlov mulai berjalan
hingga ia memimpin institut Fisiologi Pavlovian di Akademi Ilmu Pengetahuan
Rusia.
Ia menemukan
bahwa ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar
untuk membentuk perilaku (respons). Dalam hal ini, eksperimen yang dilakukan pavlov
menggunakan anjing sebagai subyek penelitian.
Teori
classical conditioning
Classical conditioning
yang juga disebut sebagai teori contiguity ( keterkaitan dua obyek atau
lebih tanpa diselingi hal lain) dikembngkan oleh fisiologi Rusia, Ivan Petrovich
Pavlov ( 1894- 1936).Dalam pengembangan teori ini , Pavlov melakukan
serangkaian percobaan. Berikut adalah percobaan atau eksperimen yang dilakukan
oleh Pavlov.
Dalam eksperimen ini
menunjukan makanan kepada anjing yang kemudian memakan makanan itu. Setiap
ditunjukan makanan, anjing itu mengeluarkan air liur. Tampak bahwa makanan
tersebut sebagai Stimulus ( UCS) menyebabkan respon ( R ), keluarnya air liur.
Pada percobaan berikutnya bel dibunyikan sebelum makanan ditunjukan kepada
anjing. Setelah beberapa percobaan, anjing mulai mengeluarkan air liur sebagai
respons terhadap bunyi bel saja. dengan kata lain anjing tersebut telah
terkondisi ( terbiasa ) untuk memindahkan ( mentrasferkan ) responnya, dalam
hal ini keluarnya air liur dari stimulus adalah wajar, yakni makanan ke
stimulus yang terkondisi ( conditioned
stimulus) dalam hal ini bunyi bel. Diagram di bawah ini menunjukan
penjelasan di atas.
|
Gambar Classical Conditioning
ALIKASI
TORI PAVLOV DALAM PENDIDIKAN
• Menjadikan
lingkungan belajar yang nyaman dan hangat, sehingga kelas menjadi satu kesatuan (saling berhubungan)
dengan emosi positf (adanya hubungan persahabatan/kekerabatan)
• Pada
awal masuk kelas, guru tersnyum dan sebagai pembukaan bertanya kepada siswa
tetang kabar keluarga, hewan peliharaan/hal pribadi dalam hidup mereka.
• Guru
berusaha agar siswa merespek satu sama lain pada prioritas tinggi di kelas, misalnya, pada diskusi kelas guru
merangsang siswa untuk berpendapat
• Pada
sesi tanya jawab, guru berusaha membuat siswa berada dalam situasi yang nyaman
dengan memberikan hasil (positf outcome – masukn positif).
PERBDAAN TEORI B.F. SKINNER DAN
PAVLOV
Perbedaan:
Perbedaan
|
Thorndike
|
Skinner
|
Pavlov
|
Jenis pengkondisian
|
Instrumental Conditioning
|
Operant Conditioning
|
Classical Conditioning
|
Extinction
|
Dalam law of exercise, apabila tida pelatihan
selanjutnya, maka akan hilang perilaku yang telah kita dapat atau bentuk
|
Apabila tidak ada reward (reinforcement)
|
Extinction terjadi apabila tidak ad US dan hanya CS saja
yang diberikan
|
Reinforcement
|
Reinforcement berada di akhir, dan digunakan untuk
menimbulkan perilaku
|
Reinforcement boleh diberikan tetapi jangan berlebihan,
hindari punishment
|
Reinforcement berda diawal, dan digunakan untuk
pengkondisian
|
Generalisasi
|
Semakin dekat akan memberikan respon
|
-
|
Semakin mirip akan memberikan respon
|
Pengertian belajar
|
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan
respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar
seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui
alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik
ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan/tindakan.
|
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang harus
dapat diukur.
|
Segala tingkah laku manusia juga tidak lain adalah hasil
daripadaconditioning. Yaitu hasil daripada latihan-latihan atau
kebiasaan-kebiasaan mereaksi terhadap syarat-syarat atau
perangsang-perangsang tertentu yang dialaminya dalam kehidupannya.
|
Persamaan konsep belajar menurut
Thorndike, Skinner dan Pavlov
·
Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
- Dilakukan
pemberian reinforcement untuk meningkatkan perilaku.
- Dalam
teknis penelitian menggunakan binatang.
- Semua
konsep belajar digunakan untuk membentuk perilaku, apabila tidak terjadi
perubahan perilaku maka dianggap tidak mengalami proses belajar.
- Menghindari
punihsment dalam pembentukkan perilaku
a. Conditioning Klasik (Classical
Conditioning) IVAN PAVLOV
Conditioning
adalah suatu bentuk belajar yang kesanggupan untuk berespon terhadap stimulus
tertentu dapat dipindahkan pada stimulus lain. Prinsip dasar dari model
conditioning klasik adalah sebuah
unconditioned stimulus (US), unconditioned response (UR), dan
conditioned stimulus (CS). US merupakan objek dalam lingkungan organisme yang
secara otomatis diperoleh tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu atau bisa
dikatakan sebagai proses yang nyata (UR). Sebagai contoh yang diberikan Pavlov
yaitu anjing, anjing meneteskan air liurnya (UR) melihat sebuah tulang
(US); seorang anak
menangis (UR) ketika
melihat sekor gorilla
(US); seorang anak tertawa (UR) ketika ia melihat badut
(US). UR terbentuk secara otomatis ketika respons tersebut berhadapan
dengan US. Reaksi
atau respon ini
dinamakn respons alami. Conditioning klasik timbul ketika
stimulus netral sebelumnya (CS) mampu menimbulkan respons yang nyata atau
terlihat dengan sendirinya. Hal ini terjadi melalui pemasangan yang
berulang-ulang antara US dan CS; dan CS disajikan pada waktu yang bersamaan
dengan US. Pasangan ini masing-masing akan menghasilkan UR, karena UR merupakan
respons alami terhadap US. Conditioning klasik diperoleh ketika US tidak
diperoleh, CS dapat menghasilkan UR
dari organisme tersebut.
Dengan menerapkan strategi
Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti
stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginka ,
sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang
berasal dari luar dirinya.
APLIKASI CONDITIONING KLASIK
Anak-anak
mengasosiakan dokter dengan suntikan yang memyakitkan dan menangis ketika
berjalan memasuki ruang praktik. Dalam kasus ini, suntikan merupakan US dan si
dokter adalah CS. Sesuatu yang pada mulanya tidak membangkitkan respons
“alamiah”, selanjutnya menimbulkan hal itu karena adanya pengasosiasian.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan
Di saat
individu tidak menyadari
bahwa ia dikendalikan
oleh stimulus yang berasal
dari luar dirinya,
akan memudahkan pendidik
dalam melakukan pembelajaran terhadap anak didik tersebut.
Kekurangan
Jika ini
dilakukan secara terus-menerus maka
ditakutkan murid akan
memiliki rasa ketergantungan atas stimulus yang berasal dari luar dirinya.
Padahal seharusnya anak didik harus memiliki stimulus dari dirinya sendiri
dalam melakukan kegiatan belajar dan kegiatan pemahaman.
b. Conditioning Operan (Operant
Conditioning) SKINNER
Tidak seperti
dalam respondent conditioning
(yang responya didatangkan
oleh stimulus tertentu), respon
dalam conditioning operan
terjadi tanpa didahului
stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reifoncer. Reifoncer
itu sendiri sesungguhnya adalah
stimulus yang meningkatkan kemungkinan
timbulnya sejumlah respon
tertentu, akan tetapi tidak
sengaja diadakan sebagai
pasangan stimulus lainnya
seperti dalam classical
conditioning. Istilah conditioning
operant (operant conditioning) diciptakan oleh Skinner dan memiliki arti umum
conditioning perilaku. Di mana seorang
dapat mengontrol tingkah laku
organisme melalui pemberian
reinforcement yang bijaksana
dalam lingkungan relatif besar.
Dalam beberapa hal,
pelaksanaannya jauh lebih
fleksibel daripada conditioning
klasik.
Skinner
mengadakan pendekatan behavioristik untuk menerangkan tingkah laku.
Pada tahun 1938,
Skinner menerbitkan bukunya
yang berjudul The Behavior of Organism. Dalam perkembangan
psikologi belajar, ia mengemukakan teori operant conditioning. Buku itu menjadi
inspirasi diadakannya konferensi tahunan yang dimulai tahun 1946 dalam masalah
“The Experimental an Analysis of Behavior”.
Hasil konferensi dimuat dalam
jurnal berjudul Journal
of the Experimental
Behaviors yang disponsori oleh
Asosiasi Psikologi di Amerika (Sahakian,1970).Skinner menyatakan
bahwa unsur terpenting
dalam belajar adalah
penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk
melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner
membagi penguatan menjadi dua yaitu
penguatan positif yang
berupa hadiah, perilaku
atau penghargaan dan penguatan negative
yang berupa menunda
/ tidak memberi
penghargaan, memberikan tugas
tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.
Prinsip belajar Skinner antara lain
:
Ø Hasil
belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika
benar diberi penguat
Ø Proses
belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
Ø Materi
pelajaran digunakan system modul.-Dalam proses pembelajaran tidak digunakan
hukuman.-Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya
hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforcer.-Dalam
pembelajaran digunakan shaping.Perbedaan antara proses belajar klasik dan
belajar operan adalah adanya stimulus diskriminan tersebut, yaitu yang
membedakan antara kondisi saat suatu perilaku berhasil secara efektif dan
kondisi perilaku tidak akan efektif (Sarwono, 1997:69).
APLIKASI CONDITIONING OPERANT
Anak yang
buang air di
celana, selalu dimarahi
ibunya (ganjaran negatif).
Sebaliknya,
jika ia mengatakan terlebih dahulu kepada ibunya bahwa ia akan buang air
sehingga
ibu bisa membawanya ke WC, anak itu akan dipuji ibunya (ganjaran positif).
Lama-kelamaan
anak itu belajar buang air di WC saja, bukan disembarang tempat. Di
pihak
lain, jika anak itu mengatakan
bahwa ia
ingin buang air, padahal ia tidak sakit
perut,
ibunya juga akan memarahinya karena setelah berepot-repot mendudukannya di
WC,
anak itu tidak mau buang air. Dengan demikian anak itu belajar bahwa ia hanya
boleh
mengatakan ”mau buang air” jika sakit perut.
KELEBIHAN DAN KEKURANGANYA
. KelebihanPada teori ini, pendidik
diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan dengan
dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan
yang baik sehingga
dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan.B.
KekuranganTanpa adanya sistem
hukuman akan dimungkinkan
akan dapat membuat
anak didik menjadi kurang
mengerti tentang sebuah
kedisiplinan. hal tersebuat
akan menyulitkan lancarnya kegiatan
belajar-mengajar. Dengan melaksanakan
mastery learning, tugas guru akan
menjadi semakin berat.
PERBEDAAN TEORI B.F.SKINNER DAN IVAN
PAVLOV
o
Skinner
lebih manekankan pada pembelajaran (peserta didik) berhasil belajar maka
respon bertambah, bila tidak belajar banyaknya respon berkurang, sehinnga
secara formal hasl blajar harus bisa diermati dan diukur.
o
Ivan
Pavlov lebih menekankan pada stimulus yang bermakna dan meimbulkan kemampuan
untuk mengeluarkan respon.
0 komentar:
Posting Komentar