RSS

Minggu, 19 Mei 2013

Teori Kepribadian Menurut Carl Rogers


CARL ROGERS

A.      BIOGRAFI CARL ROGERS
Carl Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park di Illinois, anak keempat dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan Walter dan Julia Cushing. Rogers lebih dekat dengan ibunya daripada ayahnya, karena ayahnya seorang insyinyur sipil. Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalisyag keras dan kaku dalam hal agama dan moral. Namun karena keluarga yang religious Gogers jadi tertarik untuk membaca alkitab  disamping juga buku-buku lainnya.
Cita-cita Rogers adalah menjadi petani sehingga ia masuk ke university of Wiconsin jurusan pertanian. Setelah ia lulus SMA. Namun setelah tahun ketiganya di Wiconsin dia lebih aktif dalam kegiatan keagamaan dikampus dan menghabiskan waktu selama enam bulan untuk keliling ke China untuk menghadiri konferensi keagamaan bagi mahasiswa. Yang mempertemukannya dengan para pemimpin agama Budha sehingga mengubah pemikirannya menjadi liberal dan mendorongnya menjadi independensi dari pandangan agama orang tuanya.
Pada tahun 1924 Rogers masuk ke sekolah Union Teologi Cal Seminary untuk masuk ke teacher college untuk mempelajari sepenuhnya topic psikologi klinis dan psikologi pendidikan. Pada tahun 1927 Rogers bekerja sebagai rekanan di institut vorcil guidance yang baru di dirikan di New York city sambil menyelesaikan gelar Drs. Pada tahun 1931 dia menerima gelar Ph.D dan kemudian dia pindah ke New York untuk bekerja di Rocester Suciety for the prefention cruelty to children.
Selama karirnya Rogers menulis buku pertamanya yang berjudul “ The Clinical Treatment of the Problem Child”(1939) yang membuatnya diundang ke Ohio State University. Kemudian pada tahun 1942 tulisannya diterbitkan dalam counseling and psyhoterapy. Rogers seorang anak yang pemalu dan tidak memiliki banyak teman dekat. Sehingga ketika dia masuk ke university of Wisconsin dia hanya sanggup berbicara dengan seorang perempuan yang sudah dikenalnya dari SD di Oak Park yang akhirnya menjadi istri Rogers yaitu Hellen Elliot. Mereka menikah pada tahun 1924 dan memiliki 2 orang anak David dan Nathalie. Ketika awal rumah tangganya, Rogers menjadi salah satu pemikir terkemuka yang menjadikannya bahwa hubungan antar pribadi di antara 2 individu merupakan kekuatan dahsyat yang dapat menumbuhkan perkembangan psikologis yang sehat pada diri individu tersebut. Pada masa kehidupannnya profesionalnya Rogers banyak menerima penghargaan di antaranya, American Assosiatif for Apllication for Apllied Psychology, Distinguished Scientific Contibution Award (1956) dari Amerika Psychology Assosiatif pada 4 febuari 1987 Rogers meninggal setelah operasi bedah tulang.
B.       TEORI CARL ROGERS
1.      Teori Client Centerd
Rogers menjadi terkenal berkat metoda terapi yang dikembangkannya, yaitu terapi yang dikembangkannya, yaitu terapi yang berpusat pada clien (client centered therapy ) tekniknya tersebar luas dikalangan pendidikan, bimbingan, dan bekerja sosial. Rogers sangat kuat memegang asumsinya bahwa manusia itu bebas, rasional, utuh, mudah berubah, subjektif, proaktif, heterostatis, dan sukar dipahami.
2.      Teori Person Centered
a.       Asumsi- Asumsi Dasar Diri dan Aktualisasi Diri
Ø Kecenderungan Formatif
Rogers(1978,1980) yakin bahwa terdapat kecenderungan bagi semua hal, baik organis maupun anorganis, untuk berkembang dari suatu bentuk yang lebih sederhana menuju lebih kompleks. Bagi seluruh alam semesta ini, proses kreatiflah, jadi bukan proses disintegratif, yang bekerja. Rogers menyebut proses ini Kecenderungan formatif dan mengambil banyak contoh dari alam.
Ø Kecenderungan- Mengaktualisasi
kecenderungan mengaktualisasi (actualizing tendency) atau kecenderungan di sema manusia untuk bergerak menuju perlengkapan atau pemenuhan potensi-potensi.
b.      Kesadaran
Ø Kesadaran sebagai representasi simbolik (yang tidak mesti terperangkap  dalam simbol-simbol verbal) dari sejumlah pengalaman kita. Adapun  tingkat- tingkat
 kesadaran menurut Rogers, yaitu:
1.   Beberapa peristiwa dialami manusia dibawah ambang kesadarannya, dan bisa di abaikan atau disangkal. Pengalaman yang di abaikan dapat di ilustrasikan seperti seorang perempuan yang berjalan disebuah jalanan yang sibuk, sebuah aktivitas yang menyajikan banyak stimuli potensial khususnya penglihatan dan bunyi-bunyian. Karena si perempuan tidak akan pernah memperhatikan semua stimuli itu, banyak hal yang menjadi terabaikan. Sedangkan contoh tentang pengalaman yang disangkal adalah ibu yang tidak pernah menginginkan anak-anaknya dan bukannya merasa bersalah dengan keinginannya itu, dia malah menjadi sangat pemarah kepada mereka.
2.   Rogers berhipatotesis bahwa sejumlah pengalaman disimbolkan secara akurat dan di akui dengan bebas menjadi struktur diri. Contohnya, jika seorang pianis yang memiliki keyakinan penuh terhadap kemampuannya bermain piano dipuji oleh seorang teman bahwa permainannya sempurna, dia mungkin bias mendengarkan kata-kata ini, menyimbolkan secara akurat, dan membiarkan hal-hal itu mereka akui sebagai bagian dari konsep dirinya.
3.   Kesadaran melibatkan pengalaman yang dipahami dalam bentuk terdistorsi. Contohnya, seorang pianis berbakat dipuji pesaing yang tidak bias dipercaya bahwa permainannya sempurna, maka dia mungkin bereaksi secara berbeda ketimbang jika dia mendengar kata-kata yang sama dari teman yang bias dipercaya.
c.       Menjadi sebuah Pribadi
Proses yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pribadi adalah ketika seorang individu harus melakukan kontak  dengan pribadi lain. Contohnya, ketika anak-anak (orang dewasa) menyadari bahwa orang lain menghargai diri mereka dengan baik, mereka pun mulai menilai positif penghargaan itu dan menilai buruk penghinaan.
d.      Penghalang-penghalang bagi Kesehatan Psikologis
Tidak semua orang mengalami kondisi sehat secara psikologis karena sebagian besar orang lebih banyak mengalami kondisi berharga, tidak kongruen, membela diri dan disorganisasi
     Kondisi berharga: diartikan bahwa mereka yang merasa bahwa orang tua, teman ataupun pasangan hidup mereka menerima dirinya hanya jika mereka dapat memenuhi harapan- harapan dan persetujuan orng- orang tersebut
     Ketidak kongruenan : adanya pemikiran yang cenderung bergantung pada orang lain
      Pertahanan diri : perlindungan terhadap konsep diri , kecemasan, dan ancaman lewat penyangkalan atau pendistorsian pengalaman pengalaman yang konsisten
     Disorganisasi : jika pertahanan diri itu gagal

APLIKASI DI DUNIA PENDIDIKAN

o   Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami
o   Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri
o   Belajar yang menyangkut suatu perubahan
o   Tugas-tugas yang mengancam diri
o   Belajar yang bermakna diperoleh siswa denan melakukannya
o   Belajar diperlancar apabila siswa dilibatkan dalam proses belajar.
o   Belajar atas inisiatif sendiri
o   Kepercayaan terhadap diri sendiri 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Nice artikel, dan makasih berkat artikel kakak saya bias menyelesaikan tugas saya :)

My blog

Posting Komentar

animasi  bergerak gif

Sekarang Menunjukkan Jam